Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Sesalkan Intimidasi Investor di Cilegon: “Jangan Rusak Iklim Usaha!”

369

Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno mengecam aksi intimidasi terhadap investor proyek Chandra Asri di Cilegon

Jakarta – Bidik Banten

Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, angkat suara terkait viralnya video yang memperlihatkan aksi intimidasi terhadap investor proyek strategis PT Chandra Asri Alkali di Cilegon. Dalam video itu, sejumlah pelaku usaha lokal diduga memaksa dan menekan pihak investor untuk memberikan jatah pekerjaan tanpa melalui proses tender.

Eddy menyayangkan aksi tersebut yang dinilainya dapat merusak citra Indonesia di mata investor domestik maupun mancanegara. Apalagi saat ini pemerintah sedang berupaya keras memulihkan dan memperkuat iklim investasi nasional.

“Kita tengah memulihkan iklim investasi di Indonesia akibat aksi premanisme yang mengganggu investor dan pelaku usaha. Kini, citra kita kembali tercoreng oleh tindakan intimidatif sejumlah oknum pelaku usaha,” ujar Eddy dalam keterangannya, Selasa (13/5/2025).

Ia menegaskan, video yang tersebar luas itu tidak hanya meresahkan masyarakat, tetapi juga bisa menimbulkan keraguan di kalangan investor terhadap komitmen Indonesia dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dan transparan.

Oleh karena itu, Eddy mendesak agar organisasi induk para pelaku usaha tersebut segera mengambil langkah tegas. Ia juga meminta aparat penegak hukum tidak tinggal diam melihat aksi-aksi seperti itu.

“Sebagaimana saya sampaikan sebelumnya, aparat penegak hukum harus segera menindak oknum-oknum yang meresahkan ini agar Indonesia mengirimkan sinyal kuat bahwa kita tidak mentolerir aksi-aksi ‘koboi’ seperti ini,” tegas Eddy.

Lebih lanjut, ia mendorong para pelaku usaha atau investor yang merasa terganggu untuk segera melapor ke Satgas Investasi Kementerian Investasi/BKPM agar persoalan bisa segera ditangani secara tepat dan profesional.

“Siapa pun yang mengganggu iklim investasi dan bisnis di Indonesia, sama saja dengan menghambat upaya pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%,” tutupnya.

(*/red)