Cilegon, 19 Desember 2024 – Menjelang pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Cilegon yang baru, Robinsar dan Fajar, yang dijadwalkan pada Februari 2025, masyarakat Cilegon mulai mengungkapkan harapan dan doa mereka untuk kepemimpinan yang akan datang. Salah satu warga yang menyampaikan harapan tersebut adalah Ari Dije, seorang tokoh masyarakat yang sangat peduli terhadap masa depan Kota Cilegon.
Ari menilai bahwa kepemimpinan Robinsar dan Fajar akan menghadapi tugas yang sangat berat. “Mereka tidak hanya dituntut untuk melanjutkan roda pemerintahan, tetapi juga untuk menata ulang dan mengevaluasi berbagai kebijakan yang telah diterapkan oleh kepemimpinan sebelumnya,” ujarnya. Ari menjelaskan bahwa salah satu tantangan terbesar yang akan dihadapi oleh pasangan ini adalah menyelesaikan persoalan defisit anggaran yang cukup besar yang ditinggalkan oleh pemerintahan sebelumnya. “Pemerintahan Cilegon yang terdahulu meninggalkan defisit yang cukup signifikan, dan ini tentu akan menimbulkan dampak serius dalam tata kelola keuangan dan administrasi daerah. Itulah sebabnya mereka harus segera bertindak, mengatur ulang dan mencari solusi jangka panjang agar masalah ini tidak semakin memburuk,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ari menyampaikan bahwa Robinsar dan Fajar akan menghadapi apa yang ia sebut sebagai “cuci piring” atau “cuci baju”, sebuah proses yang tidak mudah dalam membersihkan sisa-sisa kebijakan yang kontroversial atau tidak efektif dari pemerintahan sebelumnya. “Selain menangani masalah defisit, mereka harus siap menghadapi kericuhan dan protes dari berbagai pihak, baik internal maupun eksternal, yang terdampak langsung oleh kebijakan-kebijakan sebelumnya,” jelas Ari.
Namun, meskipun tantangan yang dihadapi sangat besar, Ari mengingatkan bahwa harapan masyarakat tetap tinggi terhadap kepemimpinan baru ini. “Saya berharap Pak Robinsar dan Pak Fajar dapat bekerja dengan hati, tanpa terpengaruh oleh ego atau kepentingan pribadi. Keputusan yang mereka ambil haruslah semata-mata untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Cilegon. Kami berharap mereka mengedepankan nilai-nilai integritas, kejujuran, dan keterbukaan,” ujar Ari, Kamis (19/12/2024).
Sebagai warga sipil yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan kota, Ari mengingatkan agar kedua pemimpin ini selalu mengutamakan kepentingan rakyat. “Kami menaruh harapan besar kepada mereka untuk memperbaiki kondisi kota ini, dan kami berharap mereka bisa mendengarkan aspirasi masyarakat secara langsung. Jangan sampai kepentingan politik atau ambisi pribadi menghalangi tujuan besar untuk kemajuan Cilegon,” tambahnya.
Ari juga mengungkapkan harapan agar kepemimpinan Robinsar dan Fajar bisa membawa Cilegon ke arah yang lebih baik, dengan fokus pada pembangunan yang berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan warganya. “Kami ingin melihat perubahan nyata di Cilegon, bukan hanya dalam bentuk pembangunan fisik, tetapi juga dalam hal pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Kami ingin pemimpin yang mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat,” tegas Ari.
Dengan tantangan yang begitu besar di depan mata, masyarakat Cilegon berharap agar pasangan Robinsar dan Fajar dapat memimpin dengan tegas, namun tetap penuh empati terhadap kebutuhan masyarakat. Pelantikan mereka pada Februari 2025 menjadi harapan baru bagi Kota Cilegon untuk bangkit dari keterpurukan dan mencapai kemajuan yang lebih baik lagi, demi kesejahteraan bersama.
(*//red)