PANDEGLANG | BIDIKBANTEN.COM – Proyek Terminal Cadasari di Kabupaten Pandeglang yang menghabiskan anggaran fantastis sebesar Rp1,6 miliar ternyata masih mangkrak hingga kini. Bukannya berfungsi sebagai pusat transportasi, terminal itu justru jadi monumen bisu yang memicu keresahan publik dan kritik dari berbagai kalangan.
Salah satu suara pedas datang dari Mulyadi, anggota DPRD Pandeglang dari Fraksi PKB. Ia menyayangkan dana rakyat yang digelontorkan begitu besar, namun hasilnya nihil.
“Waduh, harusnya dari awal tanya dulu ke dewan yang lama. Intinya saya prihatin. Dari dulu Pandeglang selalu soal anggaran yang dipakai tidak benar. Terus bagaimana mau maju?” ujarnya, Sabtu (1/6).
Mulyadi bahkan menyarankan agar persoalan ini dibongkar ulang dengan meminta keterangan dari anggota dewan periode sebelumnya. Tujuannya jelas: cari tahu di mana letak “salah urus” agar kejadian serupa tak terulang.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta, mencoba meredam polemik dengan menjanjikan langkah konkret.
“Akan segera kami optimalkan dan segera dibahas dengan OPD terkait untuk optimalisasi Terminal Cadasari,” katanya saat dikonfirmasi.
Sayangnya, hingga kini terminal yang dibangun dari dana rakyat itu masih belum memberi manfaat nyata. Masyarakat pun makin geram—sudah dibangun, tidak dipakai, ujung-ujungnya mubazir!
(*/red-03)
