CILEGON – Pemerintah Kota Cilegon kembali menghidupkan proyek strategis Pelabuhan Warnasari yang sempat tertunda selama dua periode kepemimpinan. Di bawah komando Wali Kota Robinsar, pembangunan pelabuhan yang direncanakan berdiri di atas lahan seluas 45 hektare di Kecamatan Citangkil ini bakal dilaksanakan melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Pelabuhan Cilegon Mandiri.
Robinsar menegaskan bahwa proyek ini bukan hanya bagian dari janji politik, tapi upaya nyata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Cilegon. Hanya saja, ia mengakui bahwa dana yang dibutuhkan sangat besar—mencapai Rp2 triliun—sehingga perlu menggandeng investor lokal maupun asing.
“Kalau hanya mengandalkan APBD, tentu tidak akan mencukupi. Karena itu, kami sedang menjajaki kerja sama dengan para investor. Pelabuhan ini harus bisa menjadi motor ekonomi baru untuk Kota Cilegon,” ujar Robinsar.
Respons Warga: Antusias, tapi Tetap Kritisis
Rencana pembangunan ini disambut antusias oleh sebagian masyarakat. Mereka berharap proyek ini bisa membuka lapangan kerja dan mendongkrak ekonomi lokal, terutama bagi warga sekitar lokasi pelabuhan.
“Saya mendukung sepenuhnya. Tapi kami ingin bukti nyata, bukan sekadar janji yang terus diulang,” kata Tono, warga Citangkil.
Senada, Sari, seorang pedagang sayur di sekitar Citangkil, menambahkan bahwa pelabuhan harus berdampak langsung pada perekonomian masyarakat kecil. “Yang penting rakyat juga ikut merasakan manfaatnya, bukan hanya pejabat dan investor,” ujarnya.
Namun tidak sedikit pula yang mengingatkan agar proyek ini tak menimbulkan masalah baru. Dede, seorang aktivis lingkungan, meminta pemerintah lebih transparan dalam prosesnya.
> “Kami minta ada sosialisasi terbuka, apalagi ini proyek besar. Jangan sampai nanti timbul konflik sosial atau dampak lingkungan yang merugikan warga,” ujarnya.
Diharapkan Jadi Sumber PAD Baru
Pemerintah Kota Cilegon menargetkan pelabuhan ini dapat menjadi sumber PAD yang signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Selain itu, keberadaan pelabuhan juga diharapkan mampu menggerakkan sektor industri dan jasa pelabuhan lainnya.
Dengan proses yang kini mulai digerakkan kembali, masyarakat menaruh harapan besar agar proyek ini tak lagi berhenti di tengah jalan seperti sebelumnya. Pemerintah pun ditantang untuk membuktikan keseriusannya, tak sekadar membangun narasi, tapi juga mewujudkan pelabuhan yang menjawab kebutuhan kota dan masyarakat.
(Bar)