Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon menyoroti pendapatan asli daerah (PAD) dari pelayanan Pasar Baru Kranggot yang diduga bocor. Sebab, PAD yang disetorkan saat ini hanya Rp287 juta.
Anggota Komisi III DPRD Kota Cilegon Rahmatulloh mengatakan, saat ini PAD dari Pasar Baru Kranggot hanya Rp287 juta. Padahal, semestinya PAD dari Pasar Baru Kranggot bisa mencapai Rp877 juta per tahun.
“Setelah kami melakukan sidak ke Pasar Baru Kranggot bersama Ketua Harian Banggar DPRD Cilegon (Subhi -red), kami mendapatkan penjelasan bahwa jumlah pedagang sebanyak 2.438 orang, tetapi retribusinya hanya Rp287 juta per tabun,” kata Rahmat, Minggu (20/6/2021).
Dikatakan Rahmat, padahal seharusnya pendapatan retribusi pelayanan pasar bisa mencapai Rp 877 juta. “Jumlah pedagang ada 2.438 orang, dikalikan Rp1.000 per hari, pendapatan per hari Rp2.438.000. Dikalikan satu bulan Rp73.140.000 dan dikalilan satu tahun atau 12 bulan, menjadi Rp877.680.000,” terangnya.
Tahun ini, kata Aceng target PAD dari Pasar Baru Kranggota Rp287 juta. Ia mengklaim target tersebut sudah sesuai. Sebab, dari 1.805 pedagang yang ada pun, tidak semuanya berjualan setiap hari.
“Misal ada yang libur berjualan, tentu tidak kita pungut retribusi pelayanan pasar. Target PAD tersebut sudah sesuai,” jelasnya.