Hujan deras yang mengguyur wilayah Pandeglang, Banten sejak Sabtu pagi mengakibatkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cibuan dan Cipunten Agung, yang berada di wilayah Teluk, Kecamatan Labuan meluap. Air merendam enam kampung di sekitar aliran sungai. Hingga Minggu dini hari, 7 April 2013, sekitar 1.200 kepala keluarga atau 2.500 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat yang aman.
“Kami hingga kini masih melakukan evakuasi terhadap penduduk, selain itu kami juga sudah mendirikan tenda untuk pengungsi,” ujar Wakil Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Banten, Dadan Suryana.
Menurut Dadan enam wilayah yang terendam air, yaitu Ciputen Agung, Lebaktanjung, Badongan, Pasir Tanjung, Karangtenggang dan Kelit. Banjir tersebut merendam sekitar 900 rumah warga. Selain mengungsi di tenda pengungsian, ada juga warga yang menyelamatkan diri ke rumah kerabatnya.
Salah seorang warga, Sulaiman Apandi, mengatakan bahwa setiap kali turun hujan deras bisa dipastikan terjadi banjir, dan hal tersebut sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
“Di Lebak Tanjung banjir sudah tradisi, kalau dulu banjir besar paling lima tahunan sekali, namun sekarang, hujan sebentar saja, air pasti meluap,” ujarnya. Ditambahkan dia, jika kondisi laut sedang pasang air dari kedua sungai tidak mengalir ke laut.
Masyarakat dan perangkat desa serta kecamatan sudah memberitahukan hal tersebut ke pemerintah kabupaten, tapi hingga kini belum ada tindakan nyata. Banjir juga melanda Kampung Timbang, Desa Giri Jaya, Kecamatan Saketi, di mana salah satu rumah warga hanyut diterjang air.
(adi/BBO/vivanews)
Comments are closed.