SPMB SMKN 2 Cilegon Dibuka! Kuota 324, Tanpa Jalur Titipan, Semua Harus Lolos Tes

767
“Penerimaan SPMB 2025 di SMKN 2 Cilegon berjalan tertib dan tanpa jalur titipan”
Ketua panitia pelaksana SPMB SMKN 2 Cilegon, Dinda Agus Triyana

CILEGON | BIDIKBANTEN.COM –Gak ada lagi istilah “titipan anak pejabat” atau “jalur belakang” di SMKN 2 Cilegon. Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) tahun 2025 resmi dibuka pada Senin, 16 Juni 2025. Dan sekolah ini pasang badan: semua harus lolos secara murni lewat tes dan nilai rapor!

Ketua panitia pelaksana SPMB SMKN 2 Cilegon, Dinda Agus Triyana, menjelaskan, dalam sehari saja, sudah 300 nomor antrean terpakai hanya untuk proses verifikasi. “Sistemnya online dulu di website PPDB Provinsi Banten, setelah itu verifikasi data langsung ke sekolah,” katanya saat ditemui Bidik Banten.

SMKN 2 Cilegon tahun ini membuka kuota hanya 324 siswa. Padahal tahun lalu, minat pendaftar mencapai lebih dari 600 orang, bahkan sempat tercatat 900 karena pendaftaran awal dibuka melalui Google Form yang rawan data ganda.

“Kalau sekarang lebih akurat karena pakai sistem PPDB provinsi. Data real dan sudah dikunci oleh Dinas Pendidikan,” terang Dinda.

Satu Jalur, Satu Arah, Satu Tekad: Lolos Tes!

Berbeda dengan SMA yang punya jalur afirmasi, prestasi, atau domisili, di SMK gak ada ceritanya begitu. Semua siswa disaring lewat satu jalur umum, dengan penilaian berdasarkan nilai rapor, hasil tes minat bakat, dan tambahan poin dari sertifikat prestasi.

“Kalau ada siswa yang pernah jadi Ketua OSIS, juara lomba tingkat kota, atau ikut Pramuka, itu dapat poin tambahan. Tapi tetap harus ikut tes dan bersaing,” tegas Dinda.

Prestasi yang dimaksud bukan cuma nilai bagus di sekolah, tapi prestasi yang terukur secara resmi, seperti kejuaraan tingkat kota, provinsi, hingga nasional. Semua poin dihitung otomatis melalui sistem.

IMG 20250616 WA0038
Kepala SMKN 2 Cilegon, Udin Tusminurdian (pertama dari kiri)

Tegas! Gak Ada Jalur Titipan, Gak Ada Drama

Kepala SMKN 2 Cilegon, Udin Tusminurdin, juga menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas penerimaan siswa baru tahun ini. Ia mendukung penuh program Gubernur Banten yang anti “titipan” dan mendesak semua kepala sekolah negeri untuk bekerja secara jujur.

“Kami sudah dikunci kuotanya oleh Dinas. Sudah tidak ada ruang main-main. Kalau ada kepala sekolah yang nekat nerima titipan, ya siap-siap dimutasi atau dicopot. Kami di SMKN 2 Cilegon mendukung penuh transparansi ini,” ujarnya, Senin (16/6/2025).

Udin juga menyambut baik program gratis untuk sekolah swasta, agar masyarakat tak merasa harus “menyerbu” sekolah negeri dan akhirnya main titip sana-sini.

“Kalau sekolah swasta digratiskan, maka negeri wajib jujur. Jangan sampai sekolah jadi dagang kursi,” tandasnya. (Rds-03)