CILEGON – Akses jalan yang sempit di wilayah Kelurahan Purwakarta bikin ribuan warga geregetan. Bus dan mobil pemadam kebakaran gak bisa masuk! Ketua Forum RT RW 01, Fattullah, pun angkat suara dan membantah keras tudingan miring soal dirinya yang disebut “main proyek”.
“Kalau saya mau cari proyek, mungkin saya udah jadi juragan properti! Saya ini dimandatkan warga. Ini murni perjuangan rakyat, bukan demi saya pribadi,” tegas Fattullah, usai mediasi panas di Mapolsek Purwakarta, Rabu (14/5/2025).
Masalah ini bukan baru kemarin sore. Sudah bertahun-tahun warga terjebak di jalan sempit yang gak ramah kendaraan besar. Momen pembangunan jadi celah untuk mendorong perubahan. Usulan teknis pun simpel: kikis jalan sekitar 50 cm, biar kendaraan bisa masuk!
“Sebenarnya mediasi aja niat awalnya, tapi antusiasme warga luar biasa. Mereka udah capek nunggu solusi,” kata Fattullah.
Ternyata, pihak PONI mulai buka telinga dan akan panggil pemangku kepentingan buat bahas pipa gas yang ditengarai jadi ganjalan utama pelebaran.
Sayangnya, sempat muncul isu nyinyir bahwa Fattullah lagi cari proyek pribadi. Isu ini bikin panas kupingnya.
“Fitnah itu menyakitkan. Jangan karena saya vokal terus dituduh cari untung. Ini aspirasi ribuan orang, bukan ambisi saya sendiri,” tandasnya.
Aksi yang direncanakan melibatkan 1.500 warga akhirnya dibatalkan demi menghormati aparat, setelah permintaan fasilitasi ke pihak kecamatan sepi respon.
“Kami sudah hubungi Camat, tapi gak ada aksi nyata. Tapi demi menghormati polisi, kami urungkan aksi,” ucap Fattullah.
Walau begitu, hasil mediasi di Mapolsek membuka harapan. Dalam waktu 1-2 bulan, diharapkan Dinas PUPR atau pengelola tol kasih keputusan yang masuk akal.
Forum Peduli Cilegon (FPD) juga ikut angkat suara. Ketua FPD, H. Rebudin, memberikan dukungan penuh pada gerakan Forum RT RW 01.
“Pendekatan Fattullah sangat komunikatif. Jangan langsung nge-judge. Ini perjuangan tulus untuk rakyat,” ujar Rebudin.
Sementara itu, Camat Purwakarta, Suadilah, berdalih sudah menyampaikan aspirasi warga ke pelaksana proyek. Tapi pipa gas jadi kendala teknis yang sulit ditangani.
“Sudah kami teruskan. Tapi pelaksana bilang gak bisa, karena ada pipa gas. Makanya lanjut mediasi ke Polsek,” kata Suadilah, mencoba menjelaskan.
Saat dimintai komentar, Kapolsek Purwakarta IPTU Sukanda cuma menjawab singkat, “Sebentar ya om, lagi menghadap beliau.”
(*/ryd)