Rebutan Jatah Proyek Rp 5 T Tanpa Tender, Siapa Chengda Engineering yang Diduga Dipalak di Cilegon?

272

 

IMG 20250515 WA0140

CILEGON – Nama Chengda Engineering, kontraktor raksasa asal China, mendadak disorot publik usai video viral memperlihatkan sejumlah pengusaha lokal Kota Cilegon mendatangi kantor mereka. Diduga, mereka menuntut agar dilibatkan dalam proyek senilai triliunan rupiah sebagai vendor atau subkontraktor.

Yang bikin geger: para pengusaha ini disebut meminta jatah pekerjaan senilai Rp 5 triliun, dan yang bikin geleng-geleng, permintaannya disebut tanpa lewat proses tender.

Proyek Jumbo, Statusnya PSN

Pabrik yang dimaksud adalah proyek Chlor Alkali dan Ethylene Dichloride (CA-EDC) milik PT Chandra Asri Alkali (CAA), anak perusahaan dari PT Chandra Asri Pacific Tbk. Proyek ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diteken Presiden Prabowo lewat Perpres No. 12 Tahun 2025.

Meski nilai total proyeknya belum diungkap resmi, namun jatah pekerjaan senilai Rp 5 triliun yang diminta para pengusaha lokal jadi sorotan utama.

Cengda Engineering adalah kontraktor EPC (engineering, procurement, construction) asal Chengdu, China, anak usaha penuh dari China National Chemical Engineering Co., BUMN besar yang diawasi langsung oleh pemerintah China lewat SASAC.

Dikenal sebagai spesialis pembangunan pabrik petrokimia, energi, dan infrastruktur industri, Chengda punya rekam jejak global dengan ratusan proyek di AS, Arab Saudi, Brasil, Vietnam, Pakistan, hingga Indonesia.

Dengan tenaga kerja sekitar 1.200 orang, lebih dari 300 paten teknologi, dan klien elite seperti Sinopec, PetroChina, dan Shenhua Group, Chengda termasuk pemain berat di sektor industri dunia.

Aspirasi Lokal atau Tekanan Proyek?

Kehadiran pengusaha lokal ke kantor Chengda memunculkan pertanyaan serius: apakah ini bentuk aspirasi agar pengusaha daerah tidak jadi penonton? Atau justru praktik “bagi-bagi kue proyek” yang dibalut kepentingan politik dan ekonomi?

Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak Chengda maupun Chandra Asri soal insiden tersebut. Tapi satu hal jelas: proyek industri di Cilegon kini makin panas, tak hanya soal kimia, tapi juga aroma ‘proyek basah’.

(*/red)