Duh! 5.826 Guru Honorer di Banten Telat Digaji Karena Pandemi

638

Guru Honorer

Sebanyak 5.826 guru honorer di Banten mengalami keterlambatan gaji. Keterlambatan itu dikarenakan pandemi Covid-19 yang berdampak pada mekanisme pembelajaran siswa yang dilakukan secara daring.

Sehingga, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dindikbud Provinsi Banten harus kembali melakukan verifikasi dan validasi data yang ada.

“Jangan sampai walaupun satu jam mengajar, sampai ada guru yang tidak dibayarkan gajinya, kan kasihan,” kata Kepala Dindikbud Provinsi Banten, Tabrani, kemarin.

Tabrani mengungkapkan, masalah keterlambatan ini tidak ada kaitannya dengan ketersediaan anggaran atau perubahan Sistem Informasi Pemeirntah Daerah (SIPD).

“Nggak, kalau itu anggaranya sudah tersedia kita sih sebenarnya. Cuma kan sekarang ada pandemi, jadi ada perubahan pola mengajar,” ujarnya.

Meski begitu, lanjut Tabrani, pihaknya berjanji dalam pekan ini tahapan verifikasi dan validasi selesai dilakukan, sehingga gaji guru honorer di Banten dapat segera disalurkan.

“Insyaallah paling lambat pekan depan sudah bisa dibayarkan gitu,” katanya.

Tabrani menjelaskan, banyak faktor membuat proses validasi dan verifikasi tersebut dilakukan. Salah satunya adalah jumlah guru selalu fluktuatif.

“Karena gini guru itu kan juga tidak permanen, ada fluktuatif. Setiap semester terjadi (penambahan) fluktuatif), penyebabnya satu misalnya ada yang berhenti jadi guru honor, dapat pekerjaan lain,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Tabrani, karena wafat. Ketiga adanya guru yang diangkat menjadi pegawai negeri, jadi CPNS.

“Nah jadi itu harus diidentifikasi, diverifikasi ulang. Jangan sampai orangnya sudah nggak ada tapi masih dibayar,” ucapnya.

Untuk nominal gaji guru honorer, menurut Tabrani dibagi menjadi tiga wilayah dengan gaji pokok Rp1,2 juta, Rp1,6 juta dan Rp1,7 juta . Sedangkan untuk honor setiap jam mengajar sebesar Rp75 ribu per jam.

“Sehingga guru honor sebenarnya kalau di Banten di sekolah negeri itu kalau dari sisi pendapatan itu sudah cukup baik karena mereka rata-rata sudah di atas ada yang Rp2,5 juta, Rp3 juta bahkan ada yang mencapai Rp4 juta gitu,” tutupnya. (luthfi