SERANG | bidikbanten.com — Proses Sistem Penerimaan Murid Baru SPMB 2025 di Provinsi Banten, Perkumpulan Wartawan Ciomas (PERWAC) pantau proses di tiap tiap sekolah.
PERWAC membuka Posko Pengaduan SPMB 2025 mengakui sampai dengan saat ini pihaknya sudah banyak menerima aduan khusus dari orang tua siswa perihal sulitnya mendaftar secara Online dalam SPMB SMA/SMK Banten 2025. Senin ( 23/06/2026 )
“Bukan hanya aduan dari orang tua siswa yang kami terima, tapi kami pun menerima keluhan dari panitia SPMB, yang mana dalam pelaksanaanya, banyak sekali yang mendatangi kepala sekolah dan guru- guru secara pribadi untuk menitip calon murid baru,” ujar Anas Nasihun ketua PERWAC.
Atas aduan masyarakat, ia mendata semua dan hal itu akan disampaikan kepada Gubernur Banten, Andra Soni, ” untuk SPMB tahun 2025 ini, fungsi pengawasan control hilang dalam pelaksanaan website hanya bisa diakses oleh pendaftar saja,” tambahnya.
“Semuanya hasil aduan masyarakat yang kami terima akan kami sampaikan kepada Gubernur Banten, jangan sampai penerimaan siswa baru untuk jenjang SMA dan SMK di era pak Andra Soni malah lebih buruk dari tahun lalu,” tegasnya.
Selain itu, wartawan senior yang akrab disapa Anas ini, menyikapi perihal Sistem pada Website SPMB SMA/SMK tahun 2025, yang dinilai sangat tertutup di banding tahun lalu yang diberi nama PPDB. Di mana soal data prestasi dan domisili yang terkesan sumir, tidak gamblang sehingga mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat khusunya orangtua siswa.
“Kalau sekarang penerimaan siswa baru pada website banyak pihak yang mengatakan lebih tertutup, dibanding tahun lalu, kalau tahun 2024 itu semua masyarakat bisa mengakses atau memantau melalui website, tapi kalau tahun ini hanya calon siswa aja yang bisa mengakses, persoalan ini pun harus bisa di jawab oleh Pemerintah Provinsi Banten dalam hal ini Dindik Provinsi,” bebernya.
Menyikapi persoalan pendidikan tersebut, PERWAC, masih mendengar perihal titip menitip calon siswa yang dilakukan sejumlah pihak agar bisa lolos menjadi siswa di sekolah yang dituju.
‘Banyak dan kami masih mendengar, akan terus kami pantau dan sikapi ini, jangan sampai siswa yang memiliki prestasi atau layak malah menjadi korban dari sistem titip menitip ini, termasuk kami meminta kepada Wartawan yang tergabung di Persatuan Wartawan Ciomas khususnya harus bisa melakukan investigasi jika isu itu memang mereka dengar,” Tukasnya (Lia)