CILEGON | BIDIKBANTEN.COM – Pemerintah Kota Cilegon kembali jadi sorotan publik. Dalam pernyataan yang terekam dalam video TikTok akun @robinsar, Wali Kota Cilegon bersama jajaran Pemkot terlihat menggelar rapat dengan sejumlah OPD, membahas sejumlah agenda penting. Namun, publik bertanya: rapat demi rapat ini akan berujung aksi nyata, atau cuma sekadar “nongki produktif”?
“Asda, Kepala Dinas, Ibu Kepala Dinas, Kasatpol PP, bahkan Pak Jubeidi dari Damkar juga hadir. Kita diskusi soal program-program dan aturan yang akan dijalankan,” ujar Robinsar dalam video yang kini ramai di media sosial.
Sementara itu, Azis Setia Ade, Asisten Daerah (Asda) Pemkot Cilegon, menyebut ada beberapa poin yang dibahas. Salah satunya adalah rencana relokasi para pedagang kaki lima (PKL) di akses jalan Pasar Keranggot ke area Hanggar. Langkah ini diambil untuk menata kawasan pasar yang kerap jadi biang kemacetan dan kesemrawutan.
“Kita juga ingin menggali potensi pendapatan dari pajak parkir di Pasar Keranggot dan Pasar Blok F,” tambah Azis.
Selain itu, penataan utilitas kota juga ikut dibahas. Kabel-kabel yang selama ini menggantung semrawut di udara, rencananya akan dipindahkan ke bawah tanah. Rencana ini masih menunggu regulasi dalam bentuk peraturan wali kota (perwal).
Tak hanya itu, pemerintah juga menyiapkan anggaran untuk penataan trotoar di kawasan Cilegon Timur, yang dijanjikan akan dimulai tahun ini. Namun, masyarakat menunggu lebih dari sekadar rencana dan janji.
Di akhir pernyataan, Wali Kota Robinsar menegaskan bahwa kehadiran mereka bukan sekadar “nongkrong.”
“Kurang produktif? Ya kita nongkrong yang produktif. Kita membahas pembangunan kota Cilegon ke depan,” ucapnya.
Namun, suara warganet berbeda. Di balik kata “produktif”, publik menanti bukti konkret di lapangan.
(*/red-01)