Langit Cilegon Memerah! Pemkot Gerak Cepat Panggil PT Lotte, Flaring Jadi Sorotan

638

IMG 20250522 WA00711

Cilegon, Bidik Banten–Langit Cilegon mendadak berubah jadi lautan merah menyala pada Rabu malam (21/5). Pemandangan dramatis itu bukan karena senja romantis, melainkan akibat aktivitas flaring dari cerobong milik PT Lotte Chemical Indonesia. Gegerlah warga, apalagi yang rumahnya bersebelahan langsung dengan kawasan industri di Kecamatan Grogol.

Tak tinggal diam, Pemerintah Kota Cilegon langsung memanggil manajemen PT Lotte ke meja klarifikasi. Pertemuan berlangsung di Ruang Kerja Sekda Kota Cilegon pada Kamis (22/5/2025). Hadir Sekda Maman Mauludin, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sabri Mahyudin, dan perwakilan PT Lotte yang datang membawa penjelasan teknis sekaligus permohonan maaf.

“Benar, kami panggil mereka untuk meminta penjelasan resmi. Banyak warga resah karena melihat semburan api dari atap rumahnya. Kami ingin pastikan semua aman,” tegas Sekda Maman dalam pernyataan tertulis.

Lebih jauh, Maman memastikan Pemkot Cilegon tidak akan main-main dalam pengawasan aktivitas industri. “Kami akan terus pantau. Setiap aktivitas industri wajib tunduk pada standar keselamatan dan lingkungan. Nyawa dan kenyamanan warga, nomor satu!” tandasnya.

IMG 20250522 WA0061

Dari pihak perusahaan, Mohammad Khalimi, Senior Assistant Manager General Affair PT Lotte Chemical Indonesia, angkat bicara. Ia mengakui adanya aktivitas flaring dan meminta maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang dirasakan masyarakat.

“Kami paham kekhawatiran warga. Tapi perlu kami sampaikan, flaring saat start up pabrik adalah prosedur standar di industri petrokimia. Kegiatan ini aman, terkendali, dan sesuai SOP,” ujar Khalimi.

Sebagai bentuk tanggung jawab, PT Lotte mengklaim telah menggandeng laboratorium independen terakreditasi untuk melakukan pengawasan teknis.

“Kami pastikan semua dijalankan sesuai aturan. Kami tidak main-main dengan keselamatan,” tegasnya.

Warga kini berharap, ini bukan sekadar klarifikasi formalitas. Pengawasan nyata dan keterbukaan informasi dari industri harus jadi prioritas. Jangan sampai langit merah berubah jadi simbol bahaya yang terabaikan. (*/red)