Uji Coba Pabrik Lotte Chemical Dimulai Besok, Warga Berharap Aman dan Tak Ganggu Lingkungan

831

Uji coba flaring pabrik Lotte Chemical Indonesia di Cilegon Cilegon,  — PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) resmi mengumumkan bahwa kegiatan start-up pabrik petrokimia mereka akan dimulai besok, Selasa 20 Mei 2025. Fase uji coba ini akan ditandai dengan aktivitas flaring, atau pembakaran gas di cerobong, yang dijadwalkan berlangsung selama sekitar satu minggu.

Dalam surat bernomor 73/LCI-VP/GA/V/2025 yang ditujukan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Banten, PT LCI menegaskan bahwa kegiatan flaring merupakan bagian dari prosedur standar operasional (SOP) dalam fase awal pengoperasian pabrik petrokimia.

“Sebagai bentuk komitmen terhadap kepatuhan lingkungan, keselamatan, dan transparansi, PT LCI akan didampingi oleh pihak terkait termasuk Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon selama periode kegiatan tersebut berlangsung,” kata Sugeng Priyanto Ical, General Manager HSE PT LCI.

Namun, rencana itu tak luput dari kekhawatiran masyarakat sekitar. Warga di wilayah Gerem, Rawa Arum, dan Warnasari mengaku waswas akan kemungkinan dampak dari aktivitas flaring tersebut, mulai dari polusi udara hingga gangguan kesehatan.

Menanggapi hal itu, Mohammad Khalimi, GA Sr. Assistant Manager PT LCI, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat. Dalam sosialisasi tersebut, perusahaan mengundang tokoh masyarakat, ketua RT dan RW setempat untuk menjelaskan proses start-up serta meminta dukungan semua pihak.

“Kami sudah menyampaikan informasi ini secara terbuka kepada masyarakat sekitar. Kami mohon doa restu dan dukungan agar proses start-up ini bisa berjalan lancar dan lingkungan tetap kondusif,” ujar Khalimi.

Selain itu, PT LCI juga menyatakan telah menyiapkan langkah pemantauan kualitas lingkungan secara menyeluruh, seperti pengukuran udara ambien, kebisingan, dan parameter lainnya, selama masa uji coba berlangsung.

Kini, harapan warga hanya satu: proses flaring bisa dilakukan dengan aman, transparan, dan tidak berdampak negatif bagi kehidupan mereka sehari-hari. (Dika)