
SERANG | BIDIKBANTEN.COM — Puskesmas Ciomas Kabupaten Serang menggelar kegiatan pemeriksaan HPV DNA sebagai upaya deteksi dini kanker serviks atau kanker leher rahim bagi perempuan usia produktif, Selasa (16/12/2026). Kegiatan ini diikuti sekitar 130 peserta perempuan dengan rentang usia 21 hingga 60 tahun.
Kepala Puskesmas Ciomas, drg. Chris, menjelaskan bahwa pemeriksaan HPV DNA bertujuan untuk mengetahui sejak dini potensi risiko kanker serviks, yang merupakan penyebab kematian tertinggi kedua pada perempuan setelah kanker payudara.
“Alhamdulillah, hari ini kami melaksanakan pemeriksaan HPV DNA untuk mendeteksi kemungkinan adanya kanker serviks atau kanker rahim. Kanker serviks merupakan kanker kedua tertinggi pada perempuan setelah kanker payudara,” ujar drg. Chris.
Ia menyebutkan, sasaran pemeriksaan adalah perempuan usia 21 hingga 60 tahun yang masih dalam usia produktif. Melalui kegiatan skrining dan penjaringan ini, diharapkan potensi kanker dapat diketahui lebih awal sehingga penanganan bisa dilakukan sedini mungkin.
“Dengan pemeriksaan ini, kita bisa melindungi ibu-ibu, istri, dan perempuan pada umumnya dari ancaman kanker leher rahim dengan mengetahui risikonya sejak awal,” tambahnya.
Senada dengan itu, penanggung jawab kegiatan, Hj. Yuli, mengatakan bahwa pemeriksaan ditujukan bagi perempuan usia 21 hingga 59 tahun sebagai langkah deteksi risiko kanker serviks dengan pendampingan petugas kesehatan dari Puskesmas.
“Pemeriksaan dilakukan dengan metode swab mandiri, di mana pasien melakukan pengambilan sampel sendiri di area kewanitaannya menggunakan alat khusus, namun tetap dengan bimbingan petugas,” jelas Hj. Yuli.
Selain itu, peserta juga diberikan pertanyaan terkait riwayat penyakit tertentu, termasuk HIV, sebagai bagian dari skrining awal. Menurutnya, program pemeriksaan ini telah berjalan sejak September 2025 dan dilaksanakan rutin setiap hari Selasa di Puskesmas Ciomas.
“Hingga saat ini, jumlah perempuan yang telah mengikuti pemeriksaan sekitar 115 orang, sementara sasaran perempuan usia subur di wilayah Ciomas mencapai sekitar 2.000 orang,” ungkapnya.
Untuk meningkatkan capaian peserta, Puskesmas Ciomas melibatkan kader kesehatan dalam menjaring sasaran, terutama kader, ibu-ibu PKK, serta masyarakat yang memiliki risiko, seperti mengalami keputihan tidak normal atau perdarahan setelah berhubungan.
“Namun pada prinsipnya, semua perempuan yang ingin melakukan pemeriksaan, baik memiliki keluhan maupun tidak, tetap kami layani,” katanya.
Hj. Yuli berharap melalui program ini tidak ada perempuan di wilayah Ciomas yang menderita kanker serviks. Ia juga mengingatkan pentingnya pemeriksaan rutin setiap tahun meskipun hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi aman.
“Kanker serviks merupakan penyebab kematian kedua pada perempuan setelah kanker payudara. Dengan pemeriksaan ini, kita bisa mengetahui kondisi sejak dini dan melakukan pencegahan secara berkala,” pungkasnya.

































