SERANG | BIDIKBANTEN.COM – Rakyat makin muak. Pejabat dan ASN yang seharusnya jadi pelayan publik kini justru makin kehilangan rasa malu. Pemandangan memalukan itu terjadi dalam rapat dengar pendapat (RDP) di DPRD Kabupaten Serang, Selasa siang (16/9/2025).
Alih-alih serius membahas dugaan penolakan rawat balita gizi buruk di Rumah Sakit Hermina Ciruas, sejumlah perwakilan rumah sakit dan BPJS Kesehatan Serang malah asyik main ponsel.
Sikap abai itu sontak memicu teguran keras dari anggota dewan. Bagaimana tidak? Rapat penting ini menyangkut nyawa anak kecil yang terancam gagal mendapatkan hak dasar berupa pelayanan kesehatan.
“Ini bukan rapat main-main, tapi soal nyawa balita! Kalau masih asyik main HP, artinya tidak ada keseriusan membenahi pelayanan kesehatan di Serang,” semprot salah seorang anggota DPRD.
Padahal forum itu digelar untuk mencari solusi agar kasus dugaan penolakan pasien balita gizi buruk tidak lagi terjadi. Tapi yang muncul justru wajah asli birokrasi yang kehilangan etika dan empati.
Tak heran, publik makin menaruh curiga dan amarah. Bukan hanya soal lemahnya layanan kesehatan, tapi juga mentalitas pejabat yang dianggap makin jauh dari moralitas pelayanan rakyat.
(Rds-04)