CILEGON | BIDIKBANTEN.COM – Harapan pegawai honorer di lingkungan Pemkot Cilegon untuk mendapatkan peningkatan kesejahteraan setelah berubah status menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) paruh waktu, tampaknya belum terwujud.
Wali Kota Cilegon, Robinsar, menegaskan bahwa perubahan status tersebut tidak serta-merta berdampak pada kenaikan gaji maupun pemberian tunjangan tambahan.
“Tidak ada kenaikan apa-apa. Hanya sekadar ganti status saja. Untuk gaji tetap seperti honorer sebelumnya,” ungkap Robinsar, seraya menambahkan bahwa penyesuaian penghasilan baru bisa dilakukan jika kondisi keuangan daerah memungkinkan.
Pernyataan itu sontak menimbulkan reaksi beragam di kalangan pegawai. Sebagian mengaku kecewa karena merasa perubahan status hanya sebatas administratif, tanpa diikuti peningkatan hak finansial.
“Kalau hanya ganti nama, apa bedanya dengan sebelumnya? Kami berharap status baru membawa perbaikan, bukan sekadar simbol,” keluh salah satu pegawai yang enggan disebutkan namanya.
Pengamat menilai, kebijakan ini berpotensi menurunkan motivasi kerja honorer jika tidak segera diikuti dengan langkah konkret terkait kesejahteraan. Pasalnya, ekspektasi pegawai yang tinggi bisa berbalik menjadi kekecewaan mendalam.
Kini publik menunggu jawaban Pemkot Cilegon: apakah pengangkatan P3K paruh waktu ini akan benar-benar membuka jalan menuju peningkatan kesejahteraan, atau sekadar pergantian label yang belum jelas arahnya?
(Rds-03)
