Ketua CEW Pertanyakan Validitas Data Penghapusan BPJS: Ini Soal Nyawa Warga

740

IMG 20250716 WA0064

CILEGON | BIDIKBANTEN.COMProgram BPJS gratis alias PBI yang selama ini jadi tameng rakyat kecil di Cilegon kini mulai dicabik-cabik. Sekitar 70 ribu warga miskin mendadak dicoret dari data kepesertaan, dan Pemerintah Kota Cilegon masih diam seribu bahasa.

Ketua Cilegon Education Watch (CEW), H. Deni Juweni, meledak. Ia menyebut penghapusan massal ini sebagai pembantaian sosial terselubung yang dibungkus algoritma dan statistik kering.

 “Ini kejahatan kebijakan! Bayangin 70 ribu orang tiba-tiba dicoret dari jaminan kesehatan cuma gara-gara statistik. Sakit mereka nyata, bukan angka di Excel!” tegas Deni, Rabu (16/07/2025).

CEW membeberkan kekacauan logika dalam pemutakhiran data sosial ekonomi warga. Warga miskin yang punya ponsel murah atau motor butut tiba-tiba dianggap mampu dan dicabut haknya dari BPJS gratis.

“Ini sistem gila! Punya motor tua langsung dianggap sejahtera? Jangan bodohi rakyat pakai dalih data yang gak manusiawi,” kata Deni.

CEW menuding BPS dan pihak terkait telah mengabaikan pendekatan sosial, dan hanya mengandalkan angka tanpa uji lapangan. Akibatnya, ribuan warga terlempar dari sistem UHC tanpa peringatan.

UHC Runtuh, APBD Jebol, Rakyat Sengsara

Dengan 14 ribu jiwa tambahan yang kini harus ditanggung APBD, CEW memperingatkan bahwa sistem UHC Cilegon sedang menuju titik jebol.

“APBD itu bukan sumur ajaib. Kalau jebol, rakyat bakal ngantri di RS kayak antre sembako. Dan kematian karena telat ditangani bukan halusinasi—itu kenyataan!”

Ultimatum CEW: Buka Data atau Kami Turun!

CEW mendesak Pemkot Cilegon berhenti main petak umpet. Warga butuh penjelasan, bukan diam dan sosialisasi yang dikaburkan.

CEW menuntut:

1. Buka nama-nama warga yang dihapus dari BPJS.

2. Jelaskan secara resmi waktu dan alasan pemutusan UHC.

3. Segera siapkan skema darurat agar rakyat tak kehilangan hak berobat.

4. Dirikan posko pengaduan, jangan biarkan warga hanya bisa mengeluh di medsos!

“Jangan sampai rakyat miskin cuma bisa mati diam-diam gara-gara negara gagal hadir. Kalau nggak ada langkah konkret, CEW bakal turun langsung ke lapangan!”

CEW Ancam Kawal Sampai Meja Wali Kota

Sebagai langkah awal, CEW sudah menyiapkan surat audiensi resmi ke Wali Kota Cilegon dan mendesak dibentuknya regulasi darurat yang menjamin tidak ada kekosongan layanan medis di masa transisi.

 “Keadilan sosial bukan slogan. Kami akan kawal ini sampai tuntas. Sampai yang miskin tetap punya hak buat sembuh!” tutup Deni dengan nada tinggi. (Rds-03)