CILEGON | BIDIKBANTEN.COM – Kasus dugaan pemerasan proyek strategis PT Chandra Asri Alkali (CAA) resmi memasuki babak baru. Pada Senin (15/7), tim penyidik dari Polda Banten menyerahkan tersangka dan barang bukti tahap II ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Cilegon.
Yang bikin publik makin tercengang, dalam kasus ini ikut terseret nama Ketua Kadin Cilegon, serta sejumlah tokoh organisasi lokal yang selama ini dikenal dekat dengan lingkaran proyek-proyek industri.
Penyerahan dilakukan secara tertutup, namun bocoran dari sumber terpercaya menyebut, barang bukti yang diserahkan meliputi dokumen, flashdisk berisi rekaman transaksi, hingga data komunikasi yang sempat viral di media sosial.
Kejari Cilegon memastikan proses hukum akan berjalan transparan dan sesuai koridor. “Kami akan meneliti kelengkapan berkas dan bukti-buktinya. Setelah itu segera dilimpahkan ke persidangan,” ujar pejabat kejaksaan yang enggan disebutkan namanya.
Sebagai informasi, proyek Cilegon Alkali Plant senilai Rp17 triliun milik PT CAA — anak usaha PT Chandra Asri Petrochemical — sempat mendapat gangguan serius akibat dugaan intimidasi dan pemerasan yang dilakukan oleh oknum lokal. Salah satu pihak yang dirugikan adalah kontraktor asing China Chengda, yang akhirnya melaporkan peristiwa tersebut ke aparat.
Kasus ini mengundang perhatian luas karena menyangkut iklim investasi dan keamanan hukum di Kota Cilegon. Warganet pun ramai membahasnya, apalagi setelah potongan video dan rekaman dugaan pemerasan bocor ke TikTok dan grup-grup WhatsApp lokal.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak Kadin Cilegon maupun para tokoh yang disebut-sebut dalam perkara ini. Sementara publik menanti: siapa saja yang benar-benar terlibat, dan akankah kasus ini benar-benar dibongkar tuntas?
(Rds-03)