Krisis Sekolah Negeri di Cilegon! Anak Asli Malah Tergusur, CEW: “Bangun SMAN dan SMKN di Tiap Kecamatan, Jangan Cuma Ngobral Janji!”

683

 

Ketua CEW H. Deni Juweni menyampaikan keprihatinan soal minimnya SMAN dan SMKN di Kota Cilegon

CILEGON | BIDIKBANTEN.COM – Minimnya jumlah sekolah negeri tingkat atas di Kota Cilegon kembali menjadi sorotan. Ketua Lembaga Cilegon Education Watch (CEW), H. Deni Juweni, yang akrab disapa Abah Jen, menyampaikan keprihatinannya atas keterbatasan daya tampung SMA dan SMK Negeri di kota industri tersebut.

Hingga saat ini, Cilegon tercatat hanya memiliki lima Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) dan empat Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN), padahal wilayah ini terdiri dari delapan kecamatan. Akibatnya, banyak anak-anak asli Cilegon yang tidak berhasil masuk ke sekolah negeri karena daya tampung yang terbatas.

“Anak-anak yang notabene warga asli Cilegon banyak yang tidak diterima di SMA atau SMK negeri di daerahnya sendiri. Ini tentu sangat memprihatinkan dan jauh dari harapan masyarakat yang ingin mendapatkan pendidikan berkualitas,” ujar Abah Jen, Senin (23/6/2025).

Menurutnya, idealnya setiap kecamatan di Cilegon memiliki minimal satu SMAN dan satu SMKN agar akses pendidikan bisa merata dan adil bagi seluruh warga. Abah Jen menegaskan, pembangunan sekolah negeri bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga bentuk nyata kesungguhan pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM masyarakatnya.

“Pemerintah Kota Cilegon harus menjadikan pembangunan sekolah negeri sebagai prioritas. Jangan sampai keterbatasan ini terus-menerus jadi alasan anak-anak tidak mendapatkan pendidikan yang layak,” tegasnya.

Abah Jen juga mendorong agar solusi konkret segera dilakukan, mulai dari penambahan ruang kelas, pembangunan sekolah baru, hingga pengembangan program pembelajaran jarak jauh atau sistem pendidikan online.

“Kalau kita serius ingin mencetak generasi unggul, maka akses pendidikan harus dibuka lebar. Bukan hanya slogan, tapi aksi nyata,” pungkasnya