SERANG – Pemerintah Kota Serang kembali bikin geger! Ratusan bangunan semi permanen yang selama ini berdiri di sekitar kawasan Stadion Maulana Yusuf (MY) Ciceri, Kota Serang, resmi dibongkar. Pedagang yang menggantungkan hidupnya di sana sontak gigit jari.
Bangunan-bangunan itu berdiri di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) — dari kawasan Tugu Jam Penancangan hingga Bungur Indah. Dan ketika alat berat datang, tak ada kompromi. Satu demi satu lapak digilas habis.
Yang bikin hati makin pedih, para pedagang merasa proses relokasi yang ditawarkan Pemkot terkesan asal-asalan dan terburu-buru.
“Kami bukan nolak pindah. Tapi masa tenda jadi solusi? Pagi dipasang, sore udah hilang,” keluh Nasrul, salah satu pedagang warung nasi yang sudah bertahun-tahun mangkal di lokasi itu.
Nasrul mengaku sadar betul bahwa dirinya dan pedagang lain tak punya surat resmi. Tapi ia merasa dulu sempat diyakinkan bahwa berdagang di lokasi tersebut “aman-aman saja”.
“Saya tahu itu tanah PT KAI. Tapi tiba-tiba sebulan ini kami dapat tiga kali teguran langsung. Nggak ada waktu buat siap-siap. Serasa diusir,” ujarnya dengan nada kecewa.
Kini, ratusan pedagang tak jelas nasibnya. Relokasi belum jelas, tenda tidak layak, dan penghidupan mereka terancam. Warga berharap ada solusi yang lebih manusiawi dari pemerintah, bukan sekadar membongkar tanpa arah. (*/jim)