Besok, Kelurahan Gerem Gelar Musyawarah Pembentukan Koperasi Merah Putih: Siapa saja yang Diundang?

606

Musyawarah Pembentukan Koperasi Merah Putih di Kelurahan

CILEGON  – Jumat ini, Kelurahan Gerem bakal rame. Bukan karena pasar kaget atau hajatan warga, tapi karena digelarnya Musyawarah Kelurahan Khusus untuk pembentukan Koperasi Merah Putih. Lokasinya di Aula Kantor Kelurahan Gerem, jam satu siang lewat dikit alias ba’da Jumatan, sampai selesai – atau sampai peserta kenyang ngobrol.

Sesuai undangan resmi dari Lurah Gerem, Rahmad Ramidin, agenda ini merujuk pada hasil rapat sosialisasi sebelumnya di Diskominfo Cilegon dan surat dari Sekda Kota Cilegon. Singkatnya, Gerem mau punya koperasi keren bernama “Merah Putih” buat ngangkat ekonomi warga, khususnya UMKM.

Tapi… di balik niat mulia itu, muncul gumaman lirih dari pojokan warung kopi sampai grup WhatsApp RT. Ada yang nyeletuk, “Ini musyawarah kelurahan, tapi kenapa banyak RT/RW malah nggak diundang?”

Beberapa warga menilai acara ini terlalu cepat digelar dan kurang melibatkan perwakilan dari seluruh wilayah. “Namanya juga koperasi kelurahan, masa pesertanya keliatan cuma itu-itu aja. RT dan RW banyak yang nggak tahu menahu,” ujar salah satu tokoh warga yang minta namanya disensor demi keamanan dari serangan chat pribadi pejabat.

Saat dikonfirmasi via WhatsApp, Lurah Gerem cuma menjawab singkat:
“Bsk Ba’da Jum’at.”
“Penyelenggara Kelurahan dan DinkopUKM.”
“Pesertanya belum tahu, kan pelaksanaannya besok.”

Singkat, padat, tapi makin bikin penasaran. Warga pun mulai menebak-nebak siapa aja yang diundang. Ada yang bilang cuma segelintir orang ‘tertentu’, ada juga yang nyinyir, “Jangan-jangan udah ada yang disiapin buat duduk di struktur koperasi sebelum rapatnya dimulai.”

Di luar drama undangan, rencana pembentukan Koperasi Merah Putih tetap diharapkan bisa jadi angin segar buat ekonomi warga Gerem. Khususnya para pelaku UMKM yang udah lama teriak soal akses modal, legalitas usaha, dan pemasaran.

Lurah Gerem berharap undangan yang hadir bisa datang tepat waktu. Tapi warga berharap lebih: keterbukaan dan pemerataan. “Kalau koperasi ini dari, oleh, dan untuk warga, ya seharusnya warga juga diajak sejak awal, bukan hanya disodorin hasilnya nanti,” cetus warga lain sambil nyeruput kopi sachet.

Walikota, Dinas Koperasi, dan Camat Grogol juga kabarnya dapat tembusan surat undangan. Tapi apakah mereka juga bakal tanya: siapa aja yang sebenarnya ikut musyawarah?

Jumat ini, semua mata tertuju ke Aula Kelurahan Gerem. Akankah Koperasi Merah Putih benar-benar jadi simbol gotong royong warga, atau cuma seremoni formal yang hasilnya sudah disiapkan sebelumnya? Waktu yang akan menjawab. Tapi netizen Gerem sepertinya sudah mulai menduga-duga. (*/red)