Kementerian Agama Luncurkan Kurikulum Berbasis Cinta: 12 Madrasah Piloting Siap Jadi Role Model Pendidikan Penuh Kasih

13

Madrasah pelopor Kurikulum Berbasis Cinta Kementerian Agama

Jakarta – Bidik Banten, Pendidikan bukan cuma soal otak encer dan ranking tinggi. Kementerian Agama lewat Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah kini angkat bendera baru: Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Bukan gombalan, ini langkah serius membentuk generasi unggul yang bukan cuma pintar, tapi juga penuh empati dan kasih sayang.

Lewat Surat Tugas Nomor 79/Dt.I.I/04/2025 yang diteken langsung Direktur KSKK Madrasah, Nyayu Khodijah, pada 25 April 2025, sebanyak 12 madrasah dari berbagai provinsi resmi ditunjuk sebagai piloting KBC. Dari jenjang RA sampai MA, mereka diamanahkan mengemban misi strategis menebar cinta lewat pembelajaran.

“Ini bukan sekadar kurikulum. Ini gerakan cinta! Madrasah harus jadi tempat tumbuh yang menyenangkan, bukan menegangkan,” tegas Nyayu dalam pernyataan resminya.

Siapa saja madrasah pilihan itu? Ini daftarnya:

RA Istiqlal Jakarta – DKI Jakarta

RA Bunayya – DI Yogyakarta

RA Alfatih Palembang – Sumatera Selatan

MIN 2 Kota Tangerang Selatan – Banten

MIN 2 Kota Makassar – Sulawesi Selatan

MIN 3 Jembrana – Bali

MTsN 3 Malang – Jawa Timur

MTsN 3 Kota Jambi – Jambi

MTsN 1 Kota Semarang – Jawa Tengah

MAN IC Ogan Komering Ilir – Sumatera Selatan

MAN 2 Kota Bandung – Jawa Barat

MAS KMI Diniyah Putri Padang Panjang – Sumatera Barat

Apa tugas mereka?

Jangan kira cuma tempel label “madrasah cinta.” Mereka wajib menyusun perencanaan pembelajaran, asesmen, sampai laporan yang bernafas kasih sayang. Praktik baik yang muncul juga harus didokumentasikan dan dilaporkan rutin lewat jalur resmi ke Kemenag daerah.

“Dengan KBC, belajar bukan cuma bikin cerdas, tapi juga bikin hangat. Kita mau lahirkan anak-anak yang cakap dan punya hati,” lanjut Nyayu.

Dengan hadirnya Kurikulum Berbasis Cinta, Kemenag menegaskan bahwa pendidikan madrasah tak lagi kaku dan berjarak. Ini tentang membangun ruang tumbuh yang manusiawi, ramah, dan penuh cinta. Kita tunggu kiprah madrasah-madrasah pelopor ini, semoga jadi inspirasi bagi seluruh Indonesia. (*/dika)