Reno Yanuar Ajak Masyarakat Cilegon Hormati Bulan Puasa dan Maknai Hari Lahir Pancasila

2300

 

IMG-20170602-WA0000
Cilegon, (Bidik Banten) – Bulan Ramadhan adalah bulan penuh rahmat dan keberkahan bagi umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa, dan bulan juni dengan hari lahirnya Pancasila yang penuh dengan nilai sejarah bangsa Indonesia.
Reno Yanuar, sebagai sosok pemuda kota Cilegon menilai bulan puasa dan hari lahirnya kesaktian Pancasila pada1 Juni ini berharap mementum bulan suci ini dapat dijadikan pencerahan dan pencerdasan berdasarkan Alqur’an dan Hadits serta kebhinekaan yang dirangkai semangat persatuan dan kesatuan demi tercapainya kesejahteraan bersama.
“Saya berharap Momentum bulan suci Ramadhan dan hari kesaktian Pancasila ini dapat menjadi ajang pencerahan dan pencerdasan bagi kita semua, dimana lima Sila dalam Pancasila ini terkandung makna yang sangat dalam dan semangat kebangsaan yang kuat. Mulai dari Sila pertama yaitu Ketuhanan yang maha Esa, kita dapat memaknainya bahwa seluruh agama memiliki Tuhan yang satu dan agama kita juga mengajarkan agar kita menghormati perbedaan karena perbedaan adalah rahmat bagi kita semua. Lalu Sila kedua yakni Kemanusiaan yang adil dan beradab yang berarti mengajarkan secara prinsip kepada kita bahwa semua manusia itu sama kedudukannya dimata Allah SWT, adapun dalam Sila ketiga dalam Pancasila itu yaitu Persatuan Indonesia yang dapat dimaknai bahwa semangat kebersamaan dan persatuan menyadarkan kita bahwa pentingnya persatuan dalam segala bidang agar kita dapat mencapai keberhasilan dan kesejahteraan bagi kita semua dan dalam Sila Keempat oleh para pendahulu kita diajarkan bahwasanya kita hidup bernegara ini harus taat terhadap aturan dan perundang-undangan. Dan harus mengedepankan musyawarah untuk mencapai keberhasilan dan saat ini kita sedang mengalami dinamika persoalan yang harus kita sikapi dengan bijak dan lapang dada” Sila kelima sangat jelas kita semua harus berlaku adil karena”Kesejahteraan juga Kemakmuran adalah Hak semua Rakyat “kita ini adalah satu bangsa Indonesia.”ulas Reno.