CILEGON | bidikbanten.com – Mulai Jumat, 23 Mei 2025, UPTD Puskesmas Jombang resmi membuka layanan UGD 24 jam tanpa persalinan. Langkah ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Sekretaris Lurah (Seklur) Kelurahan Masigit.
Dalam brosur resmi yang dirilis Puskesmas Jombang, layanan ini akan menangani kondisi seperti:
Demam tinggi >40°C
Kejang demam anak
Diare dan muntah dehidrasi ringan-sedang
Luka robek dan memar
Nyeri dada hingga gigitan binatang liar
Namun, layanan ini belum mencakup persalinan.
dr. Yanti Azis, Kepala UPTD Puskesmas Jombang, menegaskan bahwa UGD 24 jam ini fokus pada penanganan pertama untuk kasus gawat darurat ringan hingga sedang.
“Kami siap melayani penanganan pertama sesuai standar triase kegawatdaruratan. Ini bentuk komitmen kami hadir untuk masyarakat,” jelas dr. Yanti dalam pengumuman tertulis.
Dukungan juga datang dari Seklur Kelurahan Masigit, Ihfal, yang pernah merasakan langsung sulitnya kondisi warga yang tidak bisa mengakses fasilitas persalinan di malam hari.
“Tahun lalu saya antar sendiri warga tak mampu yang mau melahirkan ke RS Kurnia karena tak ada biaya. Saya dan kader posyandu bantu sampai ibu dan bayinya selamat. Sekarang, dengan adanya UGD 24 jam, warga tak perlu bingung lagi,” ujar Seklur dengan penuh haru.
Ia menyebut, terobosan ini sangat penting untuk wilayah padat penduduk seperti Kelurahan Masigit.
“Saya dukung penuh langkah Puskesmas Jombang ini. Meski belum bisa melayani persalinan, setidaknya ada tempat darurat yang siaga 24 jam untuk bantu warga,” tandasnya.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Pemkot Cilegon melalui Dinkes dan Puskesmas untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan, sejalan dengan program GERMAS dan semangat Cilegon Juara. (*/red)