Tangerang, Banten –Penantian panjang warga Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang dan wilayah perbatasan Kabupaten Bogor akhirnya menemui titik terang. Pemerintah Kabupaten Tangerang resmi membangun Jembatan Parung Lawang yang telah diimpikan sejak 30 tahun silam.
Jembatan ini akan membentang sepanjang 25 meter dengan lebar lima meter melintasi Sungai Cisadane, menjadi satu-satunya penghubung vital antara dua kabupaten yang selama ini dipisahkan akses jalan yang memutar dan memakan waktu lama.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah, menyebutkan bahwa proyek ini adalah bagian dari misi strategis RPJMD 2025–2029 yang diusung oleh Bupati Moch. Maesyal Rasyid dan Wakil Bupati Intan Nurul Hikmah.
“Ini wujud nyata dari misi pemerataan dan percepatan pembangunan infrastruktur. Jembatan ini bukan sekadar penghubung fisik, tapi penghubung harapan dan roda ekonomi dua wilayah,” ujar Iwan saat ditemui di Tangerang, Sabtu (10/5/2025).
Tak hanya mempercepat akses, jembatan ini juga bakal memangkas biaya transportasi warga, terutama petani dan pedagang yang selama ini harus memutar jauh untuk menjual hasil bumi mereka. “Dengan adanya jembatan ini, pengeluaran bisa ditekan, waktu bisa dihemat, dan ekonomi bisa bergerak lebih cepat,” tambahnya.
Proyek ini ditargetkan rampung dalam waktu 210 hari kerja. Saat peletakan batu pertama, Bupati Maesyal Rasyid menekankan pentingnya partisipasi dan dukungan warga agar proses pembangunan berjalan lancar dan tepat waktu.
“Jaga dan awasi bersama. Ini bukan cuma proyek pemerintah, ini milik kita semua,” pesan Bupati.
Setelah tiga dekade hanya jadi wacana, jembatan Parung Lawang akhirnya menjadi kenyataan. Warga pun kini bisa mulai menghitung mundur hari-hari menuju konektivitas dan harapan baru.
(*/Didi)