Ketua LSM BMPP Deni Juweni: “Tak Ada Demokrasi Tanpa Kebebasan Pers, Tak Ada Kebebasan Pers Tanpa Demokrasi!”

286

IMG 20250503 WA0053

Cilegon – Di tengah hiruk-pikuk tantangan yang dihadapi insan pers, Ketua Umum DPP LSM BMPP sekaligus pendiri ECW (Education Calegion Watch), Deni Juweni, menyerukan pentingnya menjaga dan merawat kebebasan pers sebagai jantung demokrasi. Hal ini disampaikannya dalam rangka memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia yang jatuh setiap 3 Mei.

Dalam pernyataannya, Deni Juweni menyampaikan selamat kepada seluruh insan pers di Indonesia dan dunia, sembari menegaskan bahwa kebebasan pers bukan sekadar hak, tetapi syarat mutlak dari demokrasi yang sehat.

 “Tidak ada demokrasi tanpa kebebasan pers, dan tidak ada kebebasan pers tanpa demokrasi. Ini dua hal yang tak bisa dipisahkan, ibarat koin dengan dua sisi yang saling melengkapi,” tegas Deni Juweni, Sabtu (3/5/2025).

Deni yang juga dikenal aktif dalam pengawasan pendidikan melalui ECW Cilegon itu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga marwah pers agar tetap merdeka, independen, dan bebas dari tekanan politik serta kekuatan ekonomi.

 “Wartawan adalah penjaga nurani publik. Kalau mereka dibungkam, maka kebenaran ikut dikubur,” tambahnya.

Peringatan Hari Kebebasan Pers Internasional yang diprakarsai oleh UNESCO sejak 1993 ini menjadi refleksi penting bagi dunia, khususnya negara-negara yang masih bergelut dengan kebebasan berekspresi. Lahir dari semangat Deklarasi Windhoek pada 3 Mei 1991 di Namibia, hari ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum perlawanan terhadap pembungkaman informasi dan intimidasi terhadap jurnalis.

Melalui momentum ini, Deni Juweni berharap, pemerintah dan seluruh pemangku kebijakan bisa lebih terbuka dan melindungi pekerja media dalam menjalankan tugas jurnalistiknya tanpa rasa takut.

 “LSM BMPP akan terus berdiri di garda depan membela hak-hak pers, sekaligus mendorong transparansi dan akuntabilitas di setiap lini pemerintahan,” tutupnya.

Sebagai pengingat, Hari Kebebasan Pers Sedunia memiliki sejumlah tujuan mulia: menilai kondisi kebebasan pers global, membela independensi media dari tekanan, dan menghormati jurnalis yang telah gugur dalam tugas. (*/red)