Gubernur Banten, Andra Soni, akhirnya dapet lampu hijau dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) buat angkat Sekretaris Daerah (Sekda) definitif. Enggak pake basa-basi, Andra langsung buka kesempatan selebar-lebarnya buat pejabat eselon II yang pengen naik kelas jadi eselon I. Gaspol!
“Semua punya kesempatan yang sama untuk mengabdi. Saya butuh orang-orang yang sejalan dengan visi Banten adil, maju, merata, dan tentu saja anti korupsi,” tegas Andra saat membuka Musrenbang RPJMD 2025-2029 di Pendopo Gubernur Banten, Rabu (30/4/2025).
Pas pertama kali dilantik dua bulan lalu, Andra langsung disambut fakta pahit: banyak jabatan penting diisi Pelaksana Tugas (Plt), bahkan posisi Sekda cuma dijalankan Pelaksana Harian (Plh). Tapi buat Andra, itu bukan masalah—malah peluang.
“Dari Pj turun ke Plh, bukan degradasi, tapi kesempatan. Saya mau lihat siapa yang benar-benar punya kualitas dan niat kerja,” katanya.
Andra juga buka-bukaan soal latar belakang hidupnya yang jauh dari kata mewah. Justru itu yang bikin dia serius. “Saya gak mau jadi Gubernur yang gagal. Kalau gak bisa bawa perubahan, mending mundur aja,” tegasnya.
Ia pun menolak gaya kepemimpinan yang manja dan penuh drama. Gak ada tuh baper-baperan. Yang dia mau: semua bergerak cepat, tepat, dan tuntas.
“Alhamdulillah izin dari Kemendagri udah di tangan. Sekarang tinggal saya proses. Saya perlu tandem kuat di bidang administratif. Jangan tunggu besok kalau hari ini bisa dikerjain,” ujarnya penuh semangat.
Pesannya buat para pejabat? Jelas banget. “Jangan cuma bisa muji-muji doang, ‘Top pak, kayak Pak Prabowo.’ Saya kenyang sama yang kayak gitu. Saya butuh tim kerja, bukan tim puja-puji,” tandasnya, sambil menyenggol halus budaya ABS (asal bapak senang).
(Ded)