Dunia maya kembali gaduh! Kali ini datang dari SD Negeri 2 Pasir Tangkil, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak. Sang kepala sekolah, Fifi Rofikah, mendadak jadi bahan omelan warganet gara-gara aksinya yang dinilai “nyeleneh”. Bayangkan saja, ia kedapatan meminta ganti rugi senilai Rp400 ribu kepada wali murid untuk kursi dan meja sekolah yang rusak—dan semuanya disampaikan lewat grup WhatsApp orang tua murid.
Sontak, aksi ini pun langsung mengundang badai komentar pedas. Netizen ramai-ramai mengecam, menganggap langkah sang kepsek sebagai bentuk “lepas tanggung jawab” dan memalukan dunia pendidikan.
Tak berhenti di situ, kabar ini pun sampai ke telinga Bupati Lebak, Hasbi Hasidiki Jayabaya. Beliau langsung blusukan ke sekolah, wajahnya masam, suaranya lantang, dan… ya, beliau cukup geram. Dalam video yang kini viral, sang bupati terlihat menegur Ibu Fifi dengan nada tegas namun tetap mencoba mendidik.
Bu, ini kenapa disuruh wali murid ganti? Masa iya anak-anak yang pakai, orang tuanya yang harus bayar? Ini tempat duduk rusak kok malah jadi beban rakyat?” katanya sambil menunjuk kursi reot yang berdiri setengah nyawa.
Fifi yang awalnya tampak kaget, akhirnya mengakui kesalahannya. Dalam pernyataan yang agak belepotan namun tulus, ia menyampaikan permintaan maaf, bahkan mengaku telah mengganti meja tersebut dari dana pribadi—meski sempat beralasan itu semua demi “efek jera”.
Kasus ini menyisakan pelajaran penting: jangan sembarangan bikin keputusan soal uang, apalagi di grup WhatsApp yang bisa bocor ke mana-mana. Dunia digital punya mata tajam dan lidah tajam pula. Semoga ke depannya, masalah seperti ini bisa diselesaikan dengan bijak dan tak perlu bikin heboh satu kabupaten. Rif)