Bidik Banten – Kabar segar datang dari tepi laut, lur! Para nelayan kecil di seluruh Indonesia akhirnya punya harapan baru lewat program Koperasi Merah Putih, yang resmi digeber pemerintah lewat Inpres Nomor 9 Tahun 2025. Bukan kaleng-kaleng, program ini digadang jadi senjata pamungkas buat dorong ekonomi rakyat di sektor pesisir.
Siapa yang paling siap nyemplung? Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) jawabannya! Organisasi ini langsung tancap gas mendukung pembentukan koperasi-koperasi desa yang bisa bikin nelayan kecil nggak lagi hidup serba pas-pasan.
“Ini bukan sekadar instruksi, tapi momen emas. Kita wajib manfaatkan Koperasi Merah Putih sebagai kendaraan untuk naik kelas. Nelayan harus sejahtera, bukan cuma dapat janji manis dari bibir ke bibir,” tegas Ahmad Yohan, Wakil Ketua Umum DPP HNSI sekaligus Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Senin (28/4/2025).
—
Apa Itu Koperasi Merah Putih?
Program ini muncul dari Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2025 yang diterbitkan pada 27 Maret lalu. Isinya? Percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP). Targetnya ngeri-ngeri sedap: 80 ribu koperasi di seluruh Indonesia!
Di sektor kelautan dan perikanan sendiri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) siap menyulap 20 ribu kelompok usaha nelayan yang sudah ada menjadi 2 ribu koperasi Merah Putih baru.
—
HNSI: Kami Siap Bantu Dari Laut Sampai Pelabuhan
Tak mau cuma jadi komentator di pinggir laut, HNSI langsung bergerak. Kata Agus Suherman, Wakil Ketua Umum DPP HNSI, pihaknya lagi sibuk melakukan pemetaan desa pesisir dan konsolidasi organisasi dari pusat sampai daerah.
> “Koperasi itu soko guru ekonomi rakyat. Dan nelayan buruh yang kapalnya cuma di bawah 5 gross tonase itu harus jadi prioritas! Kita nggak mau mereka terus hidup numpang nasib sama cuaca,” ujar Agus, penuh semangat.
—
Awas! Iblisnya Ada di Detail Teknis
Meski programnya keren, tapi Agus juga ingatkan satu hal: implementasi di lapangan jangan asal-asalan. Harus detail, harus nyambung sama kebutuhan nelayan.
> “Kita tahu, the devil is in the details. Kita harus tanya langsung: apa sih yang benar-benar dibutuhkan nelayan kita? Bukan cuma ngebut bikin koperasi, tapi koperasinya harus hidup, bukan papan nama doang,” tambahnya.
—
Gotong Royong atau Gagal Total
Dengan target segede itu, kerja sama lintas instansi jadi wajib. HNSI siap bermitra dengan KKP, kementerian lain, dan tentu saja pemerintah daerah.
> “Insya Allah, dengan niat baik dan kolaborasi yang beneran jalan, Koperasi Merah Putih ini bisa jadi batu loncatan buat nelayan kecil kita. Bukan cuma mimpi di selebaran pemerintah,” pungkas Agus Suherman.
—
Bukan Sekadar Program, Tapi Harapan
Koperasi Merah Putih bukan proyek biasa. Kalau benar dijalankan dengan niat tulus dan strategi matang, ini bisa jadi babak baru untuk nelayan kita yang selama ini cuma dapat sisa hasil laut. Dengan sokongan HNSI dan kolaborasi lintas sektor, nelayan kecil bisa benar-benar naik kelas — bukan sekadar jadi penggembira di negeri sendiri.
—
Editor: Tim Redaksi Bidik Banten
Sumber: HNSI | DPR RI | KKP