Tangsel — Dalam peringatan Hari Kartini ke-146 Tahun 2025, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni, melakukan aksi yang berbeda dari biasanya. Tanpa seremonial megah, tanpa panggung, ia memilih turun langsung ke rumah para penerima untuk menyerahkan Penghargaan Perempuan Inspiratif Provinsi Banten Tahun 2025. Sebuah langkah penuh makna yang menegaskan: apresiasi sejati tak butuh sorotan berlebih.
“Ini adalah bentuk nyata Kartini masa kini—berbuat tanpa menunggu panggung atau publikasi. Maka kami yang mendatangi mereka, membawa penghargaan itu langsung ke tempat di mana pengabdian mereka tumbuh,” ujar Tinawati saat menyerahkan penghargaan di Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Minggu (20/4/2025).
Penghargaan diserahkan secara door to door kepada tiga sosok perempuan luar biasa: Eri Haeriyah dari Kecamatan Serpong, serta Fathiyah dan Nunung Nuraini dari Kecamatan Ciputat. Ketiganya dikenal sebagai kader TP PKK Kota Tangerang Selatan yang tak kenal lelah dalam mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus dan mengedukasi para orang tua dengan program parenting serta pelatihan keterampilan.
“Penyerahan secara langsung ini adalah bentuk penghormatan yang lebih personal. Dedikasi mereka tumbuh di tengah masyarakat, jadi kami hadir langsung di sana untuk menyampaikan terima kasih dari hati,” tambah Tinawati.
Eri Haeriyah, salah satu penerima penghargaan, tak bisa menyembunyikan harunya. “Saya merasa senang sekali, ini penghargaan yang tak terduga. Saya dikabari oleh PKK dan ternyata benar, Ibu Gubernur datang langsung ke rumah saya. Ini jadi kenangan sangat berharga,” ucapnya.
Selain aktif di PKK, Eri juga dikenal sebagai Juru Pemantau Jentik (Jumantik), anggota Kelompok Wanita Tani (KWT), serta bagian dari Forum Kota Sehat (FKS) Tangerang Selatan. Keterlibatan aktifnya di berbagai bidang menjadikannya sosok yang menginspirasi dan patut diapresiasi.
Kunjungan dari rumah ke rumah ini menjadi simbol bahwa perubahan besar bisa lahir dari langkah kecil yang dilakukan dengan hati. Ketiga penerima dinilai selaras dengan semangat perjuangan R.A. Kartini—memperjuangkan peran perempuan bukan dengan kata-kata, tapi dengan aksi nyata di tengah masyarakat. (Her/red)