Cilegon, — Ribuan warga Cilegon, didampingi LSM Gapura, menggelar demonstrasi besar-besaran di depan PT Lotte Chemical Indonesia (PT Lotte) hari Ini, Kamis (24/10/2024). Aksi ini dipimpin oleh Ketua LSM Gapura Banten, Husen Saidan, yang menyoroti kurangnya keterlibatan perusahaan dalam perekrutan tenaga kerja lokal dan kebutuhan akan peluang usaha yang lebih baik untuk masyarakat setempat.
Dalam orasinya, Husen menegaskan pentingnya transparansi dalam proses perekrutan tenaga kerja. “Kami menuntut agar PT Lotte menyerap setidaknya 70 persen tenaga kerja dari masyarakat lokal. Perusahaan harus lebih terbuka dan adil dalam memberikan kesempatan kerja,” ujarnya. Sambil menekankan perlunya dukungan bagi pengusaha lokal.
Setelah aksi damai tersebut, PT Lotte mengundang sembilan perwakilan ormas dan LSM untuk mediasi. Lima anggota DPRD Kota Cilegon—Jajuli dari Partai PKS, Saeful Basri dari Partai PPP, Fahri dan Buhaeti dari Partai PAN, serta Abdul Rojak dari Partai Golkar—juga hadir untuk mendukung mediasi dan mendengarkan aspirasi masyarakat.
Dalam mediasi yang konstruktif tersebut, dihasilkan beberapa kesepakatan, termasuk membuka peluang kerja sebesar 70 persen bagi masyarakat sekitar, perekrutan tenaga kerja secara langsung tanpa sistem online, serta pembukaan peluang usaha bagi pengusaha lokal.
Husen juga mengkritik kebijakan kompensasi lingkungan yang dianggap tidak memadai dan keberadaan manajemen PT Lotte yang didominasi tenaga asing. Hal ini dinilai bertentangan dengan amanat undang-undang yang mengatur tanggung jawab sosial perusahaan.
Aksi ini mencerminkan kebutuhan mendesak akan dialog yang lebih baik antara perusahaan dan masyarakat. Dengan harapan, PT Lotte akan lebih responsif terhadap aspirasi masyarakat demi menciptakan kesejahteraan yang lebih merata di Cilegon. (*/red)