Bos Bulog Ungkap Biang Kerok Harga Beras Mahal

289

images (14)

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan biang kerok yang membuat harga beras mahal. Menurut dia, setidaknya ada 2 faktor yang menyebabkan harga bahan pokok ini tinggi.

Pertama adalah karena adanya persaingan dari pembeli pengusaha dan karena produksi beras yang berkurang.

“Mahal itu karena sekarang persaingan dari pembeli pengusaha, yang kedua memang produksinya sedang kurang atau turun 5 persen sehingga ada persaingan. Nah, itulah yang menyebabkan harganya naik,” ujar Budi Waseso saat ditemui di kawasan Senayan Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Hal ini jugalah menurut Buwas yang membuat pihaknya tidak begitu masif untuk menyalurkan pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

“Operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog tidak seperti yang lalu, kita belajar dari pengalaman, pada saat kita operasi pasar yang kita turunkan dalam bentuk curah itu disimpangkan maka sekarang Bulog operasi pasarnya dalam bentuk kemasan 5 kilogram dan itu di ritel modern yang ada di seluruh Indonesia dan di pasar-pasar, tapi bentuknya sudah kemasan supaya tidak disimpangkan,” ungkap Buwas.

Sementara itu mengutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategi Nasional (PIHPS) harga beras kualitas bawah per hari Rabu (16/8) naik Rp 100 menjadi Rp 12.550 per kilogram.

Kemudian beras kualitas medium I naik Rp 50 menjadi Rp 13.650 per kilogram, dan beras kualitas super juga naik menjadi Rp 14.950 per kilogram.