Warga Kritik Kinerja Dinas Pariwisata Pandeglang 

387

Foto_20221110_215339_hjH

Tulisan “Selamat Datang di Kota Wisata Pandeglang” yang menjadi brand atau simbol wilayah itu terlihat tak terawat.

Tulisan berukuran lumayan besar tersebut kumuh tertutup rumput liar dan banyak baliho.

Padahal tulisan branding yang berlokasi di sekitaran jembatan dua Goyang Lidah, Desa Curug Barang, Kecamatan Cipeucang, Kabupaten Pandeglang tersebut sebagai simbol bahwa Pandeglang Kota Wisata.

Akan tetapi, kondisinya memprihatinkan karena terlihat kumuh dan nyaris tak nampak akibat tertutup rumput liar dan gambar-gambar besar atau baliho yang dipasang di sekitaran lokasi tersebut.

Atas kondisi branding tersebut, Abdul Rosid, salah seorang pengendara roda dua yang melintas di jalaur jembatan dua Goyang Lidah mengkritik kinerja pihak Dinas Pariwisata Pandeglang.

Pasalnya, tulisan yang menjadi branding Kota Wisata tidak terurus, soalnya audah tertutup rumput.

“Bagaimana wisata Pandeglang mau maju, pemangku kebijakannya saja terkesan malas dan tidak giat dalam membangun wisata. Tulisan “Selamat Datang di Kota Wisata Pandeglang” saja tak terurus,” ungkapnya, Kamis (10/11/2022).

Harusnya kata dia, jika objek wisata ingin maju, dimulai dari hal yang kecil dulu kemudian mengurus kepada hal yang besar.

Tapi kalau melihat faktanya seperti itu, yang tidak punya kepedulian merawat sebuah branding, bagaimana wisatanya mau maju.

“Padahal tulisan itu dibangun sebagai upaya dalam memajukan objek wisata di Pandeglang. Tapi kalau tidak dirawat seperti itu, bagaimana wisatanya mau maju merawat branding nya saja tak mampu,” katanya.

Warga Pandeglang lainnya, Agus mengaku, miris ketika melihat simbol Kota Wisata yang tidak terawat dan kumuh tersebut.

“Padahal jika dipelihara dan dirawat dengan baik, branding itu menjadi daya tarik wisata. Tapi kesannya pihak terkaitnya malas, bupatinya malas. Pejabatnya apalagi. Buktinya sebuah branding saja tak terurus,” ujarnya.