Mutasi di Lingkungan Polres Cilegon, Wakapolres hingga Kasat Reskrim Diganti

530

IMG_20220616_062716

Polri melakukan sejumlah mutasi jabatan di lingkungan Polres Cilegon, Banten. Posisi Wakapolres, Kasat Reskrim Polres Cilegon, hingga sejumlah kapolsek diganti.

Wakapolres Cilegon, yang sebelumnya dijabat Kompol Mirodin, kini dijabat oleh Kompol Andi Firmansyah, sementara Kasat Reskrim, yang sebelumnya dijabat AKP Arief N Yusuf, diisi oleh AKP Mochamad Nandar.

AKP Arief mendapat promosi jabatan sebagai Kanit Industri dan Perdagangan Ditkrimsus Polda Banten dan Kompol Mirodin menduduki jabatan baru sebagai Kasubdit di Ditkrimum Polda Banten.

“Hari ini saya tadi menyerahterimakan Wakapolres Cilegon, Kasat Reskrim, Kapolsek KP (Kawasan Pelabuhan) Banten, Kapolsek Bojonegara itu 4 orang dan 1 lagi mengisi posisi yang kemarin pejabat lama sudah pensiun, yaitu di Polsek Cilegon, yaitu Pak Karep Waluyo. Jadi ada 4 yang diserahterimakan dan 1 yang mengisi posisi jabatan yang kosong,” kata Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono, Rabu (15/6/2022).

Selain itu, Kapolsek Bojonegara dijabat Iptu Johannes Bregas dan Kapolsek KP Banten dijabat Iptu Indra Darmawan. Dua kapolsek ini dimutasi hanya pindah tempat menjabat.

“Tentunya rotasi-mutasi dilakukan untuk menjamin keberlangsungan organisasi agar performanya tetap bagus. Di sisi lain, anggota atau perwira yang dirotasikan melalui asesmen, penilaian yang dilakukan secara sistemik sehingga karier mereka juga kita promosikan ketika mereka bekerja dengan baik, kemudian nanti ke depannya akan meningkatkan kariernya sesuai dengan jabatan dan pangkat masing-masing,” ujarnya.

Sigit berharap pejabat yang menduduki jabatan baru segera menyesuaikan diri dengan lingkungan masing-masing. Sebab, wilayah hukum Polres Cilegon menggawangi dua wilayah administrasi, yakni Kabupaten Serang dan Cilegon.

“Kepada pejabat baru, saya sampaikan, Cilegon ini ada dua administrasi, yaitu Cilegon dan Kabupaten Serang. Kemudian karakteristiknya berbeda, ada yang di pegunungan, sawah, pantai, dan ada yang di industri, sehingga secepat mungkin mereka menyesuaikan diri, dipetakan apa yang menjadi kelemahan internal kekuatannya kemudian petakan juga masyarakat sekitar harus digalang didekati, prinsipnya pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya.