Pemerintah pusat sudah mengeluarkan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kualitas premium Rp14 ribu. Bahkan pemerintah menyiapkan Rp3,6 triliun untuk melakukan subsidi.
Namun meski pemerintah yang mengaku akan menyediakan 200 juta liter per bulan atau 1,2 miliar liter selama 6 bulan, minyak goreng masih sulit ditemui di Kota Cilegon, Banten. Jikapun ada, harganya masih di kisaran Rp19 ribu – Rp20 ribu per liter untuk kualitas premium.
“Harusnya per tanggal 1 Februari harganya Rp14 ribu, enggak tahu apa dari distributor ke agen terbatas jumlahnya karena yang dijual pedagang itu modal lama,” kata Kepala Disperindag Cilegon, Syafrudin di kantor Wali Kota Cilegon, Banten, Rabu 2 Februari 2022.
Syafrudin mengaku kebijakan minyak goreng ada di pemerintah pusat. Namun saat dia datang ke pasar dan berbincang dengan penjual, para pedagang mendapatkan distribusi minyak goreng dalam jumlah terbatas.
Kemudian minyak goreng yang dijual saat ini ke masyarakat masih stok lama sehingga pedagang tidak mungkin menjual dengan harga Rp14 ribu per liter.
“Saya ngecek ke Pasar Blok F, 1 botol yang kemasan itu dia buat Rp19 ribu. Karena minyak murah itu per tanggal 1 Februari tapi tidak ada agen datang ngedrop karena modal tinggi dia habiskan dulu, dia habiskan dulu stok lama. Dari agen kuotanya juga cuma 66 dus, 1 dus paling cuma 6 kan,” ujar dia lagi.
Pria berkacamata itu mengaku minyak goreng di sejumlah waralaba maupun minimarket pun bak menghilang, tak lagi terlihat seperti “hantu” karena minimnya distribusi.