Mukri, Ketua RT Kampung Cepak Huni, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak menceritakan kronologis peristiwa kebakaran hebat yang menghanguskan 16 rumah milik warga Baduy di Kampung tersebut pada Rabu (13/10/2021) kemarin.
Menurut Mukri, peristiwa itu terjadi pada pukul 13.30 WIB.
Api pertama kali muncul dari salah satu rumah warga yang awalnya kecil, tiba-tiba menjadi besar dan merembet ke rumah warga lainnya.
Bangunan rumah yang terbuat dari kayu dan bilik, serta adanya barang-barang yang mudah terbakar membuat kobaran api cepat membesar.
Terlebih tiupan angin juga membuat api cepat merembet ke rumah lainnya.
“Kejadianya jam setengah 2 siang, ada 16 rumah yang terbakar. Semuanya ludes terbakar cuma dalam 30 menit,” kata Mukri kepada wartawan, Kamis (14/10/2021).
Saat kejadian sendiri, kampung itu tengah sepi. Karena, para pemilik rumah mayoritasnya tengah berada di ladang.
Ia menduga bahwa, kobaran api itu berasal dari tungku api salah satu rumah warga yang merembet ke bagian dinding rumah dan langsung membesar.
“Kalaupun ada warga itu sudah engga kebendung lagi, udah semua habis terbakar. Kalau kerugian itu bisa ratusan juta lebih,”katanya.
Kini, sebanyak 24 Kepala Keluarga (KK) yang rumahnya telah hangus terbakar itu hanya bisa mengungsi dan tidur diposko pengungsian yang telah didirikan oleh BPBD Lebak.
“Warga ada yang mengungsi, dan ada juga yang sekarang masih di ladang,” ujarnya.
Dirinya pun berharap, agar dampak pasca kebakaran itu bisa segera ditindak lanjuti dengan adanya bantuan dari Pemerintah ataupun pihak lainnya guna mendirikan kembali rumah-rumah yang telah rata dengan tanah itu.