Sebanyak 25 murid SMP di Kota Tangerang Banten positif terpapar virus Corona atau COVID-19. Adanya siswa positif itu disorot Ombudsman Banten. Pemkot Tangerang diminta untuk melakukan evaluasi menyeluruh mengenai protokol kesehatan khususnya di sekolah.
“Kita tidak tahu mereka terpapar di mana, tapi harus jadi perhatian serius Pemkot melakukan evaluasi agar jumlah siswa yang terpapar tidak semakin banyak,” kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Banten Dedy Irsan, dikutip dari detikcom, Senin (4/10/2021).
Dinas Kesehatan setempat juga harus melakukan langkah antisipasi agar tidak ada klaster sehingga berpotensi menyebar. Tatap muka harus benar-benar memperhatikan protokol.
Pihak Dinas Pendidikan juga harus memastikan ada mekanisme layanan pembelajaran bagi siswa yang memilih belajar di rumah. Selain itu, mereka harus memastikan semua elemen di sekolah bebas dari paparan virus saat diberlakukannya tatap muka.
“Disamping itu harus ada izin orang tua siswa yang harus dipenuhi untuk tatap muka,” ujarnya.
Ketiga elemen di atas, ia tegaskan harus transparan jika ada murid, guru atas staf di sekolah yang terpapar COVID-19. Ini didorong untuk mempermudah upaya antisipasi agar tidak terbentuk klaster virus yang lebih besar.
Pihak Dinas Pendidikan juga harus memastikan ada mekanisme layanan pembelajaran bagi siswa yang memilih belajar di rumah. Selain itu, mereka harus memastikan semua elemen di sekolah bebas dari paparan virus saat diberlakukannya tatap muka.
“Disamping itu harus ada izin orang tua siswa yang harus dipenuhi untuk tatap muka,” ujarnya.
Ketiga elemen di atas, ia tegaskan harus transparan jika ada murid, guru atas staf di sekolah yang terpapar COVID-19. Ini didorong untuk mempermudah upaya antisipasi agar tidak terbentuk klaster virus yang lebih besar.
Pada Kamis (30/9) lalu, Pemkot Tangerang menemukan ada 25 murid yang positif Corona. Mereka masuk pada kategori orang tanpa gejala atau OTG. Ke-25 murid itu berasal dari 18 sekolah yang ada di Tangerang yang dites melalui PCR secara acak saat diberlakukannya pembelajaran tatap muka.
“Kami juga mengambil inisiatif testing random, kan ini kita periksa PCR. Ternyata hasilnya dari 500-500 sampling yang kami lakukan dalam dua hari, totalnya dari 1.000 itu ada 25 yang reaktif COVID,” kata Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah.