Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status risiko erupsi sejumlah gunung api di Indonesia. Merapi dan Sinabung berstatus siaga, Anak Krakatau dan Semeru naik jadi level waspada.
Laporan tersebut diambil pada hari Jumat (22/1) pukul 01.04 di laman magma esdm.go.id.
Merapi, Yogyakarta
Status gunung api ini berada di level III (siaga). Berdasarkan pantauan, gunung terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur, selatan dan barat.
Tak hanya itu, aktivitas di Gunung Merapi menyebabkan 135 kali gempa. Lebih rinci, 1 kali gempa awan panas guguran, 120 kali gempa guguran, 13 kali gempa hybrid dan 1 kali gempa tektonik jauh.
“Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Bila terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 km dari puncak” dikutp dari magma.esdm.go.id.
Sinabung, Sumatera Utara
Gunung api yang berada di Dataran Tinggi Karo ini memasuki status level III (siaga). Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 300 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara.
Sinabung mengalami 2 kali gempa erupsi. Selain itu, terjadi pula gempa-gempa lain yaitu 61 kali gempa guguran, 18 kali gempa hembusan, 8 kali gempa frekuensi rendah, 9 kali gempa hybrid, 1 kali gempa tektonik jauh dan 3 kali gempa tek tonik lokal. Dengan demikian, total gunung api ini mengalami gempa sebanyak 112 kali.
Mengantisipasi ancaman erupsi Semeru, masyarakat diimbau tetap waspada akan bahaya lahar dan tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi.
Gunung Merapi mengeluarkan asap sulfatara terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta.
Anak Krakatau, Lampung
Anak Krakatau kembali memasuki status Level II (waspada). Tercatat, gunung tertutup kabut 0-III dan asap kawah tidak teramati. Kondisi cuaca di sekitaran gunung berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut dan selatan.
Gunung Anak Krakatau juga mengalami kegempaan sebanyak 11 kali, yakni, 1 kali gempa hembusan, 8 kali gempa frekuensi ringan, 1 kali gempa tektonik, dan 1 kali gempa Tremor Menerus.
Semeru, Jawa Timur
Gunung yang terletak di Kabupaten Malang dan Lumajang ini berstatus waspada atau level II.
Dari segi pengamatan visual, gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 400 meter dari puncak.
Kondisi cuaca di sekitar gunung cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang berhembus ke arah utara, timur laut dan timur.
Di gunung ini terjadi gempa sebanyak 47 kali. Diantaranya 11 kali gempa letusan, 2 kali gempa guguran, 10 kali gempa hembusan, 1 kali harmonik, 1 kali gempa tektonik lokal, 2 kali gempa tektonik jauh.
Terkait ancaman potensi bahaya erupsi Gunung Semeru, masyarakat diminta waspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak.
Sebelumnya, Gunung Raung juga naik status menjadi waspada pada Kamis (21/1).
Penaikan status tersebut karena terpantau embusan gas dari kawah pada 21 Januari pukul 05.20 WIB berwarna putih kelabu setinggi 100-400 meter dari atas kawah. Warna kolom hembusan mengindikasikan adanya material abu yang terbawa ke permukaan.
Sumber link berita: https://m.cnnindonesia.com/nasional/20210122071604-20-596975/merapi-sinabung-siaga-anak-krakatau-dan-semeru-jadi-waspada
(isa/bmw)