Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mengingatkan masyarakat pesisir selatan Lebak mewaspadai gelombang tinggi hingga mencapai enam meter.
“Kami minta warga maupun wisatawan tidak berenang di pesisir selatan guna mencegah kecelakaan laut,” kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Provinsi Banten Sumardi di Posko Kesiapsiagaan Bencana wilayah selatan Lebak, Kamis (29/10/2020).
Laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banten mengeluarkan informasi peringatan dini atas gelombang tinggi berpotensi terjadi di perairan selatan Lebak dan Samudera Hindia selatan Banten.
Peluang ketinggian gelombang pesisir selatan Lebak meliputi Pantai Binuangeun, Panggarangan, Sukamaju, Bagedur, Cihara, Bayah, Pulau Manuk, Panggarangan, Sawarna hingga Tanjung Panto antara 4,0 – 6,0 meter dengan kecepatan angin 15 knot atau 30 kilometer per jam.
Dengan demikian, masyarakat juga wisatawan diimbau tidak berenang di sekitar pantai selatan karena sangat berbahaya dan berpotensi menimbulkan kecelakaan laut.
“Kami minta warga juga wisatawan dapat mematuhi peringatan imbauan ini, karena khawatir mereka tersapu gelombang tinggi,” katanya menjelaskan.
Ia menjelaskan cuaca pesisir pantai selatan yang berhadapan langsung perairan Samudera Hindia memiliki karakter berbeda dengan pantai di Selat Sunda bagian utara.
Gelombang karakter pantai selatan Lebak cukup tinggi juga banyak karang-karang dan berbahaya bagi warga dan pengunjung yang berenang di sekitar pantai itu.
BPBD juga menyampaikan surat peringatan imbauan cuaca buruk pada Polsek, Kesyahbandaran, TPI, petugas pengamanan pantai, pemilik hotel dan restoran.
“Kami minta warga siapsiaga menghadapi fenomena La Nina guna mengurangi risiko kebencanaan,” katanya.
Sementara itu, sejumlah warga pesisir selatan Lebak mengaku bahwa mereka tetap waspada gelombang tinggi dan disertai angin kencang.
Saat ini, warga maupun wisatawan tidak terlihat mendekati pesisir pantai selatan Lebak sehubungan gelombang mencapai enam meter disertai angin kencang.
“Kami tidak berani mendekati pesisir pantai, karena cukup membahayakan keselamatan jiwa sehubungan gelombang tidak bersahabat,” kata Yudi, warga Panggarangan Kabupaten Lebak.
(Mansyur)