Pemkot Cilegon Kembali Buka Car Free Day dengan Penerapan Protokol Kesehatan’

501

IMG-20200704-WA0001-1-696x522

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon akan kembali membuka kegiatan Car Free Day (CFD) atau hari bebas kendaraan yang biasa digelar setiap akhir pekan.

Diketahui, hal itu menyusul setelah instansi berwenang melakukan rapat Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona virus disease atau

Covid-19 Kota Cilegon bersama komunitas pedagang dan masyarakat lainnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Cilegon Abadiah mengatakan, CFD akan segera dibuka pada akhir pekan, Minggu 5 Juli 2020. Kendati demikian, prosedur protokol kesehatan tetap digunakan. Ini dilakukan dalam upaya melakukan pencegahan terhadap penyebaran covid-19 di Kota Cilegon.

“Insya allah, besok bakal dibuka lagi, yang penting pengunjung siap melakukan protokol kesehatan,” kata Abadiah, Sabtu (4/7).

Menurutnya, selain melakukan peningkatan protokol kesehatan di kawasan keramaian, pihaknya juga akan mengatur sistem keluar masuk pengunjung guna penerapan physical distancing.

“Nah, nanti bakal ada penataan keluar masuk, itu bakal diawasin terus biar tidak terjadi kerumunan masyarakat. Jadi physical distancing itu harus tetap diperhatikan juga,” ujarnya.

Selain itu, CFD juga akan diawasi oleh tim dari Disperindag Cilegon untuk memantau keadaan di lapangan. Menurutnya, apabila ditemukan pelanggaran, seperti tidak menggunakan masker ataupun tidak menjalankan protap kesehatan, maka CFD akan langsung ditutup

“Nah, kalo seandainya pengunjung tidak mengindahkan protokol kesehatan, itu CFD akan kami tutup lagi,” tegasnya.

Lanjut Abadiah, pada pagelaran CFD seluruh pengunjung maupun pedagang akan dilakukan pengecekan suhu tubuh. Bagi warga yang suhu tubuhnya diatas 37,3 C, kata Abadiah, tidak diperkenankan memasuki area CFD.

“Nah, bagi pedagang ataupun masyarakat yang memiliki gejala demam, flu, batuk, sakit tenggorokan dan memiliki riwayat kontak langsung dengan pasien positif Covid-19 diperkenankan untuk tidak melakukan aktifitas di luar rumah, termasuk CFD,” tutupnya.

Sementara itu, Maulana, pedagang kaki lima yang biasa berjualan di area CFD mengatakan, dirinya bersyukur karena perputaran ekonominya sempat terhenti karena ditutupnya area CFD di Kota Cilegon.

“Alhamdulillah, kalo udah bisa jualan lagi mah. Lumayan aja saya mah, daripada tutup kan gak ada penghasilan nantinya,” ujar pria yang akrab disapa Mang Sentot.