Sebagian besar warga Cilegon yang terpapar ekonominya akibat wabah pendemi Covid-19 mengeluhkan semakin sulitnya keberlangsungan hidup mereka untuk saat ini dan kedepannya, tak pelak khawatir dengan kondisi tak berujung ini melahirkan banyak curhatan baik secara langsung maupun di jejaring media sosial Facebook.
Adanya kabar gembira akan diberikannya bantuan sosial dari pemerintah Daerah maupun pusat menjadikan angin segar bagi warga yang kesusahan, namun hingga saat ini banyak warga yang mengeluh bukan saja kesulitan usaha di masa Pendemi, namun juga warga mengeluh dengan kepastian cair tidaknya bantuan sosial yang diharapkan, ditambah lagi dengan kenaikan tarif listrik dan iuran BPJS kesehatan secara diam-diam semakin memicu kesulitan warga.
“Rakyat sudah susah akibat covid 19 banyak yg terdampak dan kena phk, sementara bantuan yg di janjikan tidak merata. Sekarang terdampak lagi oleh kenaikan tarif listrik dan iuran BPJS.terus kapan rakyat senangnya senangnya???” Ungkap Effie, korban PHK warga Jombang Cilegon, Kamis (145/2020).
“Ya Allah wes garing² temenen
Biasa ne lebaran gawe bolu najan s loyang ge Iki mah gawe kacang asin doank seng modale cuma kacang kore uya bae ore keturutan. Sedihe jd menuse”keluh Marwa, janda anak tiga yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang cuci baju kliling ini yang diutarakan dalam bahasa asli Cilegon.
“Mau tanya syarat dpt bansos yg trdampak covid 19 itu apa aj???dan di kampung mana aja yg udh dpt?? Kubang welut anteng…” Ujar Lia, seorang ibu rumah tangga warga Cibeber Cilegon.
“Apa kabar baksos yg Rp.600.000 per Kk, kok Gada Kabar, Nyangkut Di mana Nih ” Ujar Al-Fath, warga Kubang Seluruh, Kecamatan Purwakarta Cilegon.
(Lingga/Link/red)