Langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengeluarkan kebijakan memberikan bantuan sembako langsung kepada warga miskin dan rentan miskin diapresiasi banyak pihak. Bantuan ini didistribusikan lantaran kondisi perekonomian yang turun akibat mewabahnya virus Korona (Covid-19). Apalagi, Pemerintah DKI Jakarta mulai menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mulai efektif pada Jumat (10/4).
Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengapresiasi langkah yang dijalankan oleh orang nomor satu di DKI Jakarta tersebut sebab mekanisme pendistribusian bantuan langsung dihantarkan ke rumah-rumah warga. “Saya apresiasi terhadap kebijakan Gubernur Anies kepada warga berupa bantuan sembako dan diantar langsung ke masyarakat, bukan berupa tunai diambil oleh penerima,” ujar Qodari, di Jakarta, Kamis (9/4).
Qodari menambahkan, mekanisme pendistribusian bantuan sembako yang akan dilakukan dengan melibatkan aparat kepolisian dan TNI dan juga melibatkan perangkat RT RW, dengan tetap memegang prinsip physical distancing, “Mekanisme ini memastikan ketersediaan pangan bagi penerima, tidak dibelikan barang yang lain,” urainya.
Qodari melanjutkan, fasilitas pembagian sembako yang dihantarkan kepada masyarakat di kawasan-kawasan padat dan masyarakat yang memiliki kebutuhan, masyarakat miskin dan rentan miskin, sehingga warga yang menerima bantuan bisa untuk tetap tinggal dirumah. “Warga penerima tetap tinggal di rumah dan tidak terjadi pengumpulan warga,” terangnya.
Selain itu, dalam situasi penerapan PSBB, dengan kebijakan tersebut diyakini alur ekonomi, pertanian, rantai makanan, kehidupan akan tetap berputar. “Semoga menjadi teladan bagi daerah lain,” pungkas Qodari.
Sebanyak 18.186 paket sembako disalurkan langsung ke rumah warga penerima manfaat yang tersebar di 18 RW Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko menyatakan, penyaluran bantuan sosial berupa paket sembako sebagai salah satu upaya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) COVID-19 di wilayah DKI Jakarta.
“Hari ini, satgas yang dibentuk masing-masing RW mendatangi para penerima manfaat secara door to door untuk memberikan paket sembako sehingga warga tidak perlu datang ataupun berkerumun di lokasi tertentu. Dengan metode penyaluran seperti ini membuat warga bisa tertib dan bertahan di dalam rumah untuk mencegah penyebaran virus corona,” terang Sigit Wijatmoko saat memantau penyaluran paket sembako di wilayah Kelurahan Penjaringan, Kamis (9/4).
Jakarta Utara terpilih sebagai lokasi pertama penyaluran bantuan sosial dalam periode penerapan PSBB COVID-19 di wilayah DKI Jakarta. Dijadwalkan, pendistribusian bantuan sosial bagi warga penerima manfaat mulai 9 sampai 23 April 2020. Adapun isi paket sembako yang dibagikan adalah beras 5 kg, minyak goreng 1 liter, sarden 2 kaleng, biskuit 2 pak, sabun batang 2 pak dan masker kain 2 pcs.
“Bantuan sosial yang diberikan adalah kebutuhan dasar yang disiapkan PD Pasar Jaya melalui JakGrosir. Ada juga makanan yang bisa dikonsumsi anak dan balita. Ini sebuah kebahagiaan dimana kolaborasi bisa diwujudkan, menjadi modal kedisplinan bisa kita kuatkan untuk menghadapi pencegahan virus corona,” tuturnya.
Ia menargetkan, proses penyaluran paket sembako di 18 RW akan rampung dalam waktu satu hari. “Apa yang diberikan ini semoga mampu meringankan beban warga dalam menghadapi periode PSBB yang akan diterapkan mulai 10 April 2020. Proses penyaluran akan terus berjalan dan kita targetkan satu hari selesai,” pungkasnya. (Link/red)
Source Jawa Pos