Korban yang positif terkena wabah virus Ncov–19 atau yang biasa dikenal sebagai virus Corona/Covid–19 di Indonesia saat ini semakin bertambah banyak menelan korban.
Dikutip dari laman https://www.covid19.go.id/ (04/04/2020) di Indonesia sudah sebanyak 2.092 orang yang positif terinfeksi, 150 orang sembuh, dan sebanyak 191 orang meninggal.
Provinsi DKI Jakarta penyumbang tertinggi dengan 1.028 kasus sementara Provinsi Jawa Barat kedua terdapat 247 kasus, dan urutan ketiga ditempati Provinsi Banten dengan 173 kasus terinfeksi virus Covid–19.
Dari 173 kasus di Provinsi Banten yang sudah sembuh sebanyak 7 orang dan yang meninggal sebanyak 17 orang. Wilayah yang menjadi zona merah penyebaran virus Covid–19 di Provinsi Banten yaitu: Tangerang Raya, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang.
Menyikapi hal tersebut, Ketua DPW PKB Banten Ahmad Fauzi mengaku telah melakukan tindakan pencegahan, yakni berupa penyemprotan cairan Desinfektan, menyebarkan flyers Edukasi terkait pencegahan virus Covid–19, sekaligus membagikan Hand Sanitizer dan Masker ke seluruh Kota/Kabupaten se–Provinsi Banten di minggu akhir bulan Maret.
“Setelah kami evaluasi berdasarkan masukan dan tanggapan dari masyarakat, maskerisasi sangat dibutuhkan. Ini juga terkait masukan dari tenaga medis, penggunaan masker merupakan cara efektif untuk menekan penyebaran virus corona, “ katanya, Sabtu (4/4/2020).
Fauzi yang juga sebagai Ketua Fraksi PKB DPRD Provinsi Banten ini mendorong maskerisasi di seluruh wilayah Banten yang sampai detik ini masih terasa belum memadai. Maskerisasi atau penggunaan masker seluruh warga juga sebagai alternatif pencegahan diluar program social distancing dan physical distancing yang sudah berjalan.
Fauzi menemukan fakta di lapangan bahwa interaksi warga dengan para pedagang, seperti di minimarket, pasar tradisional, pusat jajanan dan semacamnya yang ada di wilayah Banten masih sangat rentan terjadinya penularan virus.
“Mereka harusnya sudah menggunakan masker. Masa pembelinya pakai masker, tapi kebanyakan para pedagang masih tidak menggunakan masker, interaksi pedagang dan pembeli kan tidak sepenuhnya menjamin adanya Physical Distancing” Imbuhnya.
“Untuk mendukung maskerisasi ini berjalan efektif, dibutuhkan peran TNI, Polri, Sapol PP dan satuan kerja lainnya dalam bentuk edukasi ke warga, dan jika memungkinkan memberikan sanksi bagi warga yang kedapatan tidak memakai masker saat beraktifitas di luar rumah“, sehingga antara satu dan yang lainnya dapat saling menjaga agar ancaman penyebaran virus Covid–19 bisa selesai dengan cepat “tuturnya.
Lebih jauh Fauzi mengungkapkan, program yang dilakukan pihaknya ini sebagai upaya menurunkan angka resiko penyebaran, kendati belum bisa menjamin hal itu dapat menekan resiko penyebaran namun dia berharap pemerintah daerah lebih maksimal lagi dalam upayanya menekan angka korban penderita virus Covi-19 dan pihaknya juga mendorong pemerintah daerah lebih tegas lagi dalam upaya pencegahan secara maksimal.
Ketika ditanya lebih jauh lagi terkait usulannya ke Gubernur dalam memberlakukan status kegawat daruratan di masyarakat akibat meningkatnya jumlah penderita, Fauzi menyatakan mendukung langkah itu sepanjang pemerintah mampu menjamin biaya hidup bagi masyarakatnya selama 2 minggu.
“Saya kira jika memang terjadi peningkatan yang lebih tajam lagi makan mau tidak mau pemerintah daerah harus meningkatkan status itu sepanjang pemerintah mampu memberikan kompensasi sosial di masyarakatnya selama dua minggu itu”pungkasnya. (Kin)