Jelang bulan Ramadhan 1441 Hijriyah anggota Komisi VII dari FPKS, Mulyanto minta Pemerintah melalui Pertamina menyiagakan persediaan gas untuk golongan rumah tangga.
Selain persediaan yang memadai, Pertamina diminta memantau jalur distribusi agar tidak terjadi kelangkaan.
“Diperkirakan sebulan lagi kita memasuki bulan Ramadhan. Dalam waktu satu bulan ini sebaiknya Pemerintah melakukan kordinasi dengan Pertamina untuk menjaga persediaan stok gas. Biasanya saat Ramadhan permintaan gas melonjak,” ujar Mulyanto saat kunjungan lapangan ke salah satu SPBE di wilayah Tangerang Selatan, Minggu (8/3/2020)
Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya tingkat konsumsi gas dan barang kebutuhan pokok biasanya meningkat di bulan Ramadhan. Kondisi seperti ini sangat mengoda spekulan untuk memainkan persediaan barang agar terjadi kenaikan harga. Oleh sebab itu Pertamina harus membangun sistem pengawasan persediaan dan distribusi terpadu agar persediaan gas selalu terpenuhi.
“Kami mendorong Pertamina dapat bersinergi agar persediaan gas bagi masyarakat aman. Jangan sampai di bulan ibadah tersebut masyarakat diganggu dengan adanya kejadian kelangkaan gas,” tegas Mulyanto.
Mulyanto menyarankan agar Pertamina menyiapkan rencana operasi pasar jika dalam kondisi tertentu terjadi kelangkaan gas di masyarakat. Hal ini untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan ulah spekulan yang ingin mencari untung berlebih di saat masyarakat membutuhkan barang secara bersamaan.
Mulyanto mengimbau agar Pertamina memaksimalkan fungsi agen, sub agen, pangkalan, SPBE dan SPBU di seluruh Indonesia untuk melayani penjualan gas kepada masyarakat secara langsung.
Selain itu Mulyanto mendorong Pertamina lebih aktif melibatkan partisipasi masyarakat dalam mengawasi kelangkaan gas, termasuk mensosialisasikan keberadaan nomor pengaduan masyarakat 135. Dengan melibatkan masyarakat diharapkan kejadian kelangkaan gas di suatu daerah dapat segera di atasi.
“Jika jalur distribusi sudah terkordinasi secara baik diperkirakan dapat memperkecil celah siapapun termasuk spekulan untuk memainkan harga jual gas,” tandas Mulyanto.
(Subhan Akbar)