SERANG – Sebanyak 33.000 rumah tangga di Provinsi Banten diketahui belum teraliri listrik. Puluhan ribu rumah tangga tersebut tersebar di delapan kabupaten/kota se-Banten, terbanyak di Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Tangerang.
Berdasarkan data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Banten, rasio elektrifikasi (RE) Banten pada 2018 menyatakan persentase rumah tangga yang terakses listrik sebesar 98,95 persen. Tersisa 1,05 persen atau 33.020 ribu rumah tangga yang belum berlistrik.
Rinciannya, Kabupaten Pandeglang 10.059 rumah tangga, Kabupaten Lebak 10.751 rumah tangga, Kabupaten Tangerang 9.957 rumah tangga. Kemudian, Kabupaten Serang 1.685 rumah tangga, Kota Serang 491 rumah tangga, Kota Cilegon 213 rumah tangga, Kota Tangsel 119 rumah tangga, dan Kota Tangerang 101 rumah tangga.
“Ini data tahun 2018. Untuk yang 2019 belum dihitung,” kata Kepala Dinas ESDM Eko Palmadi, Selasa (17/12/2019).
Data tersebut berbeda dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mencatat ada sekitar 50.000 rumah tangga di Banten yang belum berlistrik.
“Kemarin PLN nambah. Versinya PLN ada 50 ribuan karena yang nyantol listrik ke orang lain dimasukkan (dalam data rumah tangga yang belum berlistrik). Versi ESDM ada 33 ribu karena yang nyantol enggak dihitung,” ucapnya.
Ia mengatakan, rasio elektrifikasi tersebut belum bisa mencapai 100 persen pada 2020. Soalnya, Banten hanya mendapat kuota 10.000 sambungan rumah.
“Tahun 2020 cuma dapat 10 ribu. Tahun depannya lagi saya mau minta 20 ribu,” kata Eko.
Eko mengungkapkan, pada 2020 Dinas ESDM Banten mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 33 miliar. Dari jumlah tersebut, hampir 67 persen digunakan untuk program listrik perdesaan (lisdes).
“Sisanya untuk pertambangan air dan geologi, pemanfaatan tenaga listrik sekretariat. Artinya pembangunan di ESDM pro rakyat,” ucapnya.
Diketahui, anggaran untuk program sambungan listrik pada 2019 mencapai Rp 15,33 miliar. Adapun alokasi program listrik perdesaan di Banten tahun 2019 antara lain di Kabupaten Pandeglang 2.000 rumah tangga sasaran (RTS) yang tersebar di 47 desa di 22 kecamatan. Kemudian di Kabupaten Lebak sebanyak 2.000 yang tersebar di 40 desa di 18 kecamatan.
Selanjutnya di Kabupaten Tangerang sebanyak 4.500 RTS tersebar di 44 desa di 10 kecamatan. Di Kabupaten Serang alokasinya 1.344 RTS tersebar di 3 desa pada 16 kecamatan. Di Kota Serang 156 RTS di enam kelurahan pada tiga kecamatan yakni Kecamatan Cipocok Jaya, Curug, dan Walantaka. (RI)