Cilegon – Beberapa kelurahan di dua Kecamatan Citangkil dan Ciwandan Kota Cilegon, mengalami keresahan dan menurunnya kesehatan warga akibat dampak terkena hujan debu hitam pekat, dari akibat shut down pada proses mesin produksi blast furnace PT Krakatau Steel (KS).
Sebagai perwakilan dari wilayah Citangkil Ciwandan, Ibrahim Aswadi selaku Anggota DPRD kota Cilegon dari Fraksi Partai Demokrat dan Anggota Komisi 2 dari komisi merasa terpanggil untuk segera turun tangan menangani persoalan masyarakat ini, dia merasa prihatin sekaligus kecewa dengan para pemangku kebijakan yang terkesan lamban dalam penanganan masalah lingkungan ini.
“Dari beberapa Kelurahan tersebut diantaranya Kelurahan Samangraya, Warnasari, Kubangsari, Deringo dan lainnya, Bahkan saya mendengar, paparan debu tersebut sampai ke wilayah utara cilegon. Sehingga ribuan rumah warga terpapar debu hitam itu, dari kejadian tersebut, banyak warga yg mengadu dan melaporkan langsung kejadian tersebut kepada kami, dan saya sebagai anggota Fraksi Demokrat sekaligus sebagai anggota komisi II yang memang dapil Ciwandan -Citangkil saya sdh menyampaikan aduan dari banyaknya warga tersebut kepada ketua komisi II dan ketua komisi IV, sekaligus melaporkan kepada ketua DPRD Kota Cilegon. Dan Alhamdulilah, karena ini menyangkut kepentingan dan hak dasar masyarakat, ketua DPRD sudah merespon secara cepat, dan sudah menyampaikan kepada kami agar kami di lintas komisi secepatnya mengambil langkah untuk turut prihatin dan segera turun untuk melihat langsung dalam rangka membantu warga. Dan Ketua DPRD sudah memerintahkan agar kami segera melakukan sidak dan sekaligus pemanggilan kepada managemen PT KS untuk menjelaskan kejadian tersebut secara detail, sekaligus kami akan mempertanyakan langkah langkah kongkrit penanganan yang cepat seperti apa yg sudah dilakukan oleh pihak PT KS khususnya terhadap masyarakat yang menjadi korban tersebut. Dan pihak Krakatau Steel harus bertanggung jawab penuh terhadap korban dan kerugian masyarakat, dan management Trainee KS juga harus membuat program penanganan jangka cepat, jangka menengah dan jangka panjang terhadap masalah itu, agar penangananya tidak instan tapi penanganan secara terintegrasi dengan baik dan jangka panjang, karena hal tersebut bisa saja terjadi dikemudian hari . Kan perusahaan PT KS nya masih ada, dimungkinkan bisa terjadi dan terjadi lagi hal seperti ini. Karena dari mulai running mesin produksi BF, kita sudah sering mendapatkan laporan keluhan kejadian kejadian debu yang dari proses BF dan seterusnya di PT KS yg bisa saja dimungkinkan karena SOP, Safety, Qualitas Tool dan Equipmenya kurang baik, atau memang ada kegagalan proses produksi dari sistem tekhnologi Bf yang baru dilingkungan PT KS tersebut, ini yg akan kita lihat dan kita dalami bersama di lintas komisi, dan kita berharap kejadian kejadian seperti ini kedepan tidak boleh terjadi lagi, apapun alasanya mengingat PT KS sangat dekat sekali dengan pemukiman warga. Dan kami akan terus melakukan pemantauan secara ketat dan menyeluruh, agar warga tidak mengalami trauma keresahan dan dirugikan, dan kesehatan warga terjaga dengan baik” Terangnya.
Ditambahkannya, bahwa pihak pemerintah juga harus memiliki respon yang cepat untuk menangani masalah ini.
“Dan kami mendesak,agar pihak terkait dlm hal ini BLH dan Disnaker kota Cilegon segera melakukan investigasi menyeluruh di lapangan dan segera menhambil tindakan tegas terhadap kejadian ini, dan pihak dinsos juga segera turun membantu masyarakat yang menjadi korban”Pungkasnya. (Kin/Red)