Bidik, Pandeglang.- Bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuan di Desa Labuan, Kecamatan Labuan yang dibangun oleh pihak Provinsi Banten sekitar tahun 2012-2013 lalu terbengkalai.
Warga Labuan Herman Pratama mengatakan, kondisi bangunan yang menghabiskan miliaran dari APBD Provinsi Banten itu, saat ini sangat memprihatinkan. Sebab, sudah banyak bangunan yang mengalami kerusakan cukup parah, kotor dan banyak sekali coretan. Apalagi, kata dia, karena keadaan tidak ada yang merawat dan menjaga, sering dijadikan tempat mesum.
“Padahal, tidak sedikit masyarakat di wilayah Pandeglang Selatan berharap rumah sakit itu difungsikan. Akan tetapi, harapan itu tak kunjung ada jawaban baik dari Pemkab Pandeglang maupun Pemprov Banten. Bahkan, sekarang sudah banyak kerusakan, ditambah lagi dijadikan tempat mesum,” kata Herman, Rabu (30/7/2019).
Apalagi, kata Herman, masyarakat hingga saat ini sulit mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal. Sebab, puskesmas yang ada di Labuan tak cukup untuk menampung pasien.
“Bagaimana mau mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal, Puskesmas Labuan kan kapasitasnya kecil. Di situ hanya ada 14 kamar saja, sedangkan puskesmas itu menjadi rujukan. Akibatnya, tidak sedikit pasien yang tak tertampung dan bahkan saking penuhnya tak bisa diterima oleh pihak puskesmas,” ujarnya.
Sebab, kata dia, Puskesmas Labuan itu bukan hanya untuk masyarakat Labuan saja, akan tetapi dari Kecamatan Patia, Carita bahkan Jiput juga ada. “Sedangkan kondisinya tak mampu menampung pasien banyak. Kalau RSUD beroperasi, mungkin tak akan seperti ini dan pasti masyarakat dapat terlayani maksimal,” ucapnya.
Hal hampir senada dikatakan oleh warga Labuan lainnya Ula Ifham. Ia mengatakan, masyarakat sangat berharap pada Pemkab Pandeglang agar bisa mengoordinasikan kembali kepada pihak Provinsi Banten agar rumah sakit itu dilanjutkan hingga bisa beroperasi.
“Masih ingatkah kejadian tsunami, betapa sulitnya para korban mendapatkan pelayanan kesehatan secara cepat. Tentu hal itu akibat tidak adanya RSUD di wilayah Labuan. Maka dari itulah, kami sebagai masyarakat sangat berharap RSUD itu diperbaiki lagi dan dioperasikan,” tuturnya.
Untuk itu, dia berharap agar Bupati Pandeglang Irna Narulita turun langsung menyikapi kondisi RSUD tersebut. Bahkan, kata dia, agar Gubernur Banten agar turun tangan mengatasinya. “Kami minta bupati gerak cepat menanganinya, begitu juga Pak Gubernur Banten agar menganggarkan kembali supaya RSUD itu berfungsi,” katanya.
Sementara itu Camat Labuan, Atep Purnama mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan pengelolaan bangunan tersebut yang sampai sekarang belum digunakan. Bahkan, pihaknya tidak mengetahui penyebab belum difungsikannya gedung Rumah Sakit Labuan tersebut.
“Saya juga banyak aduan dari masyarakat agar bangunan tersebut bisa secepatnya digunakan. Tetapi, kita tidak bisa berbuat apa-apa, karena itu infonya aset pemprov. Karena, masyarakat Labuan sangat membutuhkan rumah sakit di Labuan,” ujarnya. Untuk itu, pihaknya sempat akan memfungsikan bangunan tersebut sebagai tempat kuliner, tetapi pihaknya tidak mendapatkan izin.
“Kita juga ada wacana akan menjadikan tempat kuliner di sana, daripada tidak digunakan. Tetapi memang tidak diizinkan, padahal kita sangat menyayangkan bangunan tersebut, apalagi sekarang tambah banyak yang rusak bangunannya,” tuturnya. (IF)