Wilayah Banten Alami Kekeringan

1027

049625700_1438286081-20150730-Kekeringan-Banten

SERANG – Sebagian besar wilayah Provinsi Banten rawan terjadi kekeringan lantaran panjangnya musim kemarau yang terjadi sejak April hingga Oktober mendatang.

Berdasarkan peta zona musim prakiraan awal musim kemarau 2019, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Serang, awal musim kemarau pada zona Banten utara terjadi mulai April dasarian (hitungan per 10 hari) satu sampai dua. Sedangkan zona Banten selatan terjadi mulai Juni dasarian satu sampai tiga.

Prakirawan BMKG Kelas I Serang Rofikoh menjelaskan, dari peta zona musim memprediksi curah hujan rendah akan terjadi di Banten secara umum sepanjang Juli sampai September. “Puncak kemarau akan terjadi pada Agustus,” katanya saat ditemui di kantor BMKG yang berlokasi di Jalan Raya Taktakan No. 27, Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Kamis (27/6).

Melihat normal panjang musim, lanjut Rofikoh, wilayah Banten akan mengadapi kemarau sampai Oktober. Curah hujan yang rendah bakal melanda Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Kab Tangerang, Kab Serang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kab Pandeglang, Kab Lebak. Sedangkan, curah hujan yang sedang atau menengah hanya terjadi pada sebagian kecil Kabupaten Serang bagian selatan, Kabupaten Pandeglang bagian timur laut, dan Lebak bagian barat laut.

Kondisi tersebut memungkinkan terjadi kekeringan pada hampir seluruh Banten. “Sebab daerah-daerah tersebut curah hujannya rendah,” ujarnya.

Daerah tersebut meliputi Banten Utara yang meliputi Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kota Serang bagian utara, dan Cilegon. Kemudian, Banten bagian selatan yang meliputi Lebak dan Pandeglang.

Pihak BMKG mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi terjadi kebakaran hutan lantaran kondisi yang kering. Tak terkecuali pada wilayah permukiman. “Tapi yang paling perlu diwaspadai ketersediaan air atas panjangnya kemarau,” kata Rofikoh. (Kin)