Viral di Medsos, Kawanan Bajing Loncat ini Diringkus Polisi

1066

IMG_20190629_234356

BIDIK, CILEGON – Setelah di viralkan  disejumlah medsos,  kawanan banjing loncat yang sudah lama beroperasi ini ditangkap polisi.

Sebanyak tujuh bajing loncat yang biasa beroperasi di Kota Cilegon diringkus petugas Satreskrim Polres Cilegon. Ketujuh bajing loncat itu menyasar truk bermuatan jagung dan gandum.

Ketujuh pelaku berinisial RO, AW, AS, RI, SN, SH, dan IK itu diringkus di lokasi berbeda di kawasan Ciwandan, Kota Cilegon, Kamis (27/6) lalu. Polisi juga mengamankan lima karung jagung dan empat unit sepeda motor yang biasa digunakan untuk beraksi sebagai barang bukti.

“Para pelaku kita kenakan Pasal 363 KUH Pidana, yaitu pencurian pemberatan,” kata Kapolres Cilegon Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Rizki Agung Prakoso di Mapolres Cilegon, Jumat (28/6).

Agung mengaku, perburuan kawanan bajing loncat itu usai video aksi kejahatan mereka viral di media sosial (medsos). Aksi para pelaku dinilai telah meresahkan masyarakat dan para pelaku usaha, baik perusahaan pemilik barang maupun pengusaha truk.

“Ini sudah menjadi perhatian kita semua, kami menjadikan ini salah satu atensi yang harus kami ungkap,” jelas Agung.

Sementara SH, salah satu pelaku mengaku, biasa beraksi Jalan Raya Anyar, tepatnya di Kelurahan Samangraya, Kecamatan Ciwandan, dan kawasan industri PT Krakatau Steel (KS). Sasarannya adalah truk bermuatan jagung dan gandum yang mudah dijarah lantaran cenderung berjalan lamban.

Namun, bandit jalanan itu beraksi dalam kelompok kecil yang berjumlah dua atau tiga orang, meski ketujuh pelaku saling mengenal. Mereka juga memilih beraksi pada siang hari lantaran dinilai lebih aman dibandingkan malam hari. “Kalau siang kan terang, lebih kelihatan muatannya,” kata SH.

Dalam beraksi, kata SH, kawanannya akan membuntuti truk yang disasar menggunakan sepeda motor.

Bajing loncat itu memulai aksinya setelah sampai di lokasi yang dinilai aman dan sepi atau dalam kondisi jalanan menanjak. Salah satu pelaku akan melompat ke atas truk melalui pintu belakang. Pelaku kemudian mengambil muatan truk dan melemparkannya ke tepi jalan. Sementara pelaku laim yang mengemudikan motor membuntuti truk.

“Barangnya itu langsung dijual ke pengepul di Cigading, sekilonya Rp 3 ribu,” kata SH.

Sekali beraksi, SH mengantongi hasil Rp100 ribu. Uang itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. SH bersama rekannya mengaku beraksi dua sampai tiga kali setiap pekan. “Saya sudah hampir dua tahun jadi bajing loncat,” aku SH.
Sejumlah warga merasa resah akibat ulah para bajing loncat ini,  terlebih lagi aksi para bajingan loncat tersebut dilakukan di siang hari saat lalu lintas kendaraan padat.

“Aksi mereka terlalu berani mas,  saya pernah liat mereka saat saya pulang kerja ketika kendaraan padat merayap dan mereka membuntuti mobil truk yang sudah di incar itu pake motor dari belakang kemudian salah satu dari mereka langsung loncat ke bagian belakang truk”ungkap Nurhadi, salah seorang saksi mata.
(Anton)